Asal-Usul Wayang Kulit Fungsi Dan Nilainya DI Masyarakat
Asal-Usul Wayang Kulit – Wayang Kulit adalah bentuk seni teater dari Indonesia yan menjadi salah satu warisan budaya, dan memiliki sejarah yang panjang.
Asal-Usul Wayang Kulit Menurut Beberapa Ahli
Ada perbedaan pendapat tentang asal-usul wayang itu sendiri. Sehingga menjadi perdebatan dari mana asal-usul Wayang Kulit, yuk kita bahas disini:
1. Wayang Kulit Berasal Dari Indonesia
Menurut “Brandes arkeolog” Belanda yang merupakan ahli Sejarah Jawa, menyatakan bahwa wayang kulit menyajikan hasil-hasil kebudayaan purba seperti contoh gemelan, bentuk metrik, astronomi dan batik, desain teknis, maupun gaya susunan lakonnya yang merupakan khas Jawa.
Menurut J Kats: Wayang Kulit merupakan suatu kebudayaan amat tua yang lahir di Jawa, menurut nya wayang identik dengan praktik keagamaan, salah satu contohnya adalah penggunaan menyan.
2. Wayang Kulit Berasal Dari India
Menurut R.pichel Wayang berasal dari India karena merupakan bahasa sansekerta. Dalam Mahabarata (rupopaivane) dan dalam Therighata (rupparupakam) yang artiya adalah teater bayangan. Menurutnya cerita yang di ambil dari wayang kulit adalah kisah Ramayana dan Mahabarata. Menurut Carel Poensen yaitu seorang misionaris asal Belanda yang datang ke Nusantara, Wayang Kulit merupakan Teater yang memiliki unsur kebudayaan asing Hindu.
3. Wayang Kulit Berasal Dari Cina
Gustaaf Schlegel merupakan pakar asal cina mengatakan bahwa Wayang merupakan teater dari cina karena sudah ada sejak masa Raja Wu keturunan Han di tahun 140 Masehi. Yang mengisahkan tentang istri sang raja.
Baca Juga: Alat Musik Tradisional Indonesia Asal Dan Cara Memainkannya.
Fungsi Wayang Kulit
Dari leluhur kita fungsi Wayang kulit adalah sebagai media menghormati arwah nenek moyang kita. Namun dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman yang ada Wayang kulit memiliki banyak fungsi. Yuk kita bahas:
1. Wayang Sebagai Fungsi Ritual
Menurut Masyarakat Awal Peradaban Wayang dapat di percaya sebagai media komunikasi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Yaitu sebagai sarana untuk mendatangkan atau memuja roh-roh para leluhur yang terdahulu. Dulunya Wayang di anggap memiliki kekuatan sakral dan magic.
2. Wayang Sebagai Media Pendidikan
Karena terdapat unsur Kebudayaan dan memiliki nilai seni tersendiri, sperti nilai politik, etika dan nilai sosial. Yang dapat membentuk mental dan watak generasi sekarang, juga sebagai media komunikasi karena dapat meningkatkan minat belajar siswa.
3. Wayang Sebagai Hiburan Masyarakat
Memiliki nilai seni yang mengandung nilai estetika, etika dan filsafat di dalamnya. Dengan cerita yang menarik dan di iringi musik gemelan Wayang kulit memiliki daya tarik yang membuat pertunjukan Wayang semakin menarik, hal ini yang membangkitkan jiwa penontonya.
4. Wayang Sebagai Media Dakwah
Fungsi Wayang berubah semenjak Islam masuk ke Nusantara. “Walisongo” yaitu sebuah media teater wayang yang di pilih oleh para wali saat berdakwah. Para Walisongo Melakukan dakwah melalui teater Wayang karena mudah dimengerti dan dipahami masyarakat.
Jenis Wayang Kulit
Wayang Kulit Memiliki Beberapa jenis berdasarkan daerah dan gaya pewayangannya, atau di sebut sebagai istilah Gagrak, Berikut contoh-contoh gagrak atau pakem Wayang Kulit:
- Wayang kulit Gagrak Jogja memiliki ciri-ciri yantg berbeda dari wayang lainnya yaitu posisi kaki yang melebar, tubuh pendek dan kekar.
- Wayang kulit Gagrak Banyumasan atau di kenal sebagai Pakeliran yang menggambarkan watak masyarakat di kawasan kerasidenan Banyumas.
- Wayang kulit Gagrak Jawa Timur Memiliki beberapa versi yaitu: versi Lamongan, Mojokerto, Porongan, dan Malengan.
- Wayang Kulit Gagrak Solo memiliki ciri khusus yaitu ukurannya yang lebih tinggi dan memiliki berbagai macam warna.
Itulah seputar tentang Wayang Kulit yang merupakan Kebudayaan dari Indonesia. Kamu juga bisa melihat hal menarik lainnya tentang Jenis Wayang.
