Kerajaan Majapahit – Peradaban & Pemerintahan Yang Agung

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia yang berdiri dari abad ke-13 hingga ke-14 Masehi. Berpusat di Jawa Timur, kerajaan ini memuncak di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada pada abad ke-14.

Kerajaan Majapahit - Peradaban & Pemerintahan Yang Agung

Majapahit dikenal sebagai pusat kebudayaan, perdagangan, dan kekuatan politik di kawasan Asia Tenggara pada masanya. Warisan budaya Majapahit tercermin dalam arsitektur, seni, dan sastra, sementara kekuasaannya meluas dari Semenanjung Malaya hingga Filipina. Meskipun kemudian mengalami kemunduran, warisan Majapahit tetap berpengaruh dalam sejarah, budaya, dan identitas Indonesia hingga hari ini. Dibawah ini akan menjelaskan tentang Sejarah Kerajaan Majapahit.

Sejarah Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia yang berdiri dari sekitar tahun 1293 Masehi hingga 1527 Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya, yang kemudian menjadi raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Majapahit berpusat di Jawa Timur, dengan ibu kotanya yang terkenal di Trowulan, Mojokerto, yang kini menjadi situs arkeologi yang penting. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389 Masehi) yang bersama dengan Patih Gajah Mada, menjadikan kerajaan ini sebagai kekuatan dominan di Nusantara pada masa itu. Hayam Wuruk terkenal dalam sejarah sebagai raja yang bijaksana dan maju, sedangkan Gajah Mada dikenal karena Sumpah Palapa yang menggambarkan tekad untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Kekuasaan Majapahit meliputi sebagian besar wilayah Indonesia kini, bahkan meluas hingga ke Semenanjung Malaya, Pulau Kalimantan, Sulawesi, hingga kepulauan Nusantara. Kerajaan ini bukan hanya pusat politik dan militer, tetapi juga pusat perdagangan dan kebudayaan yang penting di kawasan Asia Tenggara. Majapahit dikenal memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik, sistem hukum yang maju, serta menciptakan karya sastra dan seni yang luar biasa seperti kakawin dan relief candi yang memukau. Namun, pada abad ke-15, Majapahit mulai mengalami kemunduran akibat serangan dari luar dan perseteruan internal. Pada tahun 1478, ibu kota Majapahit diserang dan dijarah oleh pasukan Demak, mengakibatkan runtuhnya kekuasaan Majapahit sebagai kekuatan besar di Nusantara. Meskipun demikian, warisan budaya, bahasa, dan sistem kepercayaan Majapahit tetap mempengaruhi bangsa Indonesia hingga saat ini, menjadikannya sebagai salah satu periode bersejarah yang penting dalam sejarah dan budaya Indonesia.

Peradaban Kerajaan Majapahit

Peradaban Majapahit merupakan salah satu puncak kejayaan budaya dan peradaban di Nusantara pada abad ke-14 dan ke-15 Masehi. Kerajaan ini tidak hanya dikenal karena kekuasaan politik dan militernya yang luas, tetapi juga karena kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. Berikut adalah beberapa aspek peradaban Majapahit yang mencolok:

  • Arsitektur & Seni Bangunan: Majapahit dikenal memiliki arsitektur yang megah, terutama terlihat dalam struktur candi dan istana yang didirikan di Trowulan dan sekitarnya. Candi seperti Candi Brahu, Candi Tikus, dan Candi Bajang Ratu menggambarkan kecanggihan teknik bangunan dan seni pahat relief yang indah.
  • Kesenian & Sastra: Sastra dan kesenian juga berkembang pesat di bawah perlindungan kerajaan Majapahit. Kakawin dan kidung, bentuk puisi epik dalam bahasa Kawi, menjadi karya sastra terkenal dari masa Majapahit. Contoh karya terkenal termasuk “Nagarakretagama” yang ditulis oleh Mpu Prapanca, yang memberikan gambaran rinci tentang struktur pemerintahan Majapahit.
  • Sistem Pemerintahan & Hukum: Majapahit dikenal memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik, di mana wilayah kekuasaan dibagi menjadi kerajaan-kerajaan bawahan yang diperintah oleh bangsawan setempat yang dikenal sebagai “bupati”. Sistem hukum Majapahit juga tercatat dalam “Undang-Undang Majapahit” yang mengatur berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi.
  • Perdagangan & Ekonomi: Kerajaan Majapahit terkenal sebagai pusat perdagangan dan kekuatan maritim di kawasan Asia Tenggara. Pelabuhan utama seperti Surabaya dan Tuban menjadi pusat perdagangan yang penting, menghubungkan ke berbagai wilayah di Asia Tenggara dan Tiongkok.
  • Agama & Kepercayaan: Majapahit menunjukkan toleransi terhadap berbagai agama dan kepercayaan, dengan agama Hindu-Buddha yang dominan tetapi juga diterima agama lain seperti Islam dan kepercayaan tradisional lokal.

Baca Juga: Petak Umpet – Bersembunyi Di Balik Keseruan

Peperangan Kerajaan Majapahit

Peperangan Kerajaan Majapahit

Peperangan Kerajaan Majapahit merupakan salah satu babak penting dalam sejarah Indonesia yang mencerminkan kejayaan dan kekuatan kerajaan tersebut pada abad ke-14 hingga ke-15 Masehi. Majapahit, yang berpusat di Jawa Timur modern, dikenal karena keberhasilannya dalam memperluas wilayah kekuasaannya melalui serangkaian kampanye militer yang gigih. Salah satu konflik terbesar yang tercatat adalah perang melawan Kerajaan Sunda di Jawa Barat, yang berlangsung pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Peperangan ini dimulai akibat ambisi Majapahit untuk memperluas pengaruhnya di pulau Jawa, yang pada akhirnya mengakibatkan jatuhnya Kerajaan Sunda dan penggabungan wilayahnya ke dalam kekuasaan Majapahit. Selain itu, Majapahit juga terlibat dalam berbagai konflik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, seperti Singapura, Brunei, dan wilayah-wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Peperangan ini tidak hanya menegaskan dominasi Majapahit sebagai salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia, tetapi juga mempengaruhi perkembangan budaya, politik, dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara pada masa itu.

Pemimpin Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit memiliki sejumlah pemimpin yang berperan penting dalam sejarahnya. Berikut adalah beberapa pemimpin terkemuka dalam Kerajaan Majapahit:

  • Raden Wijaya (1293-1309 M): Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit yang pertama. Dia berhasil memimpin pemberontakan terhadap kekuasaan Mongol di Jawa dan mendirikan kerajaan yang menjadi cikal bakal Majapahit.
  • Jayanegara (1309-1328 M): Putra Raden Wijaya yang menggantikannya sebagai raja kedua Majapahit. Jayanegara dikenal dengan kecenderungan terhadap agama Buddha dan konflik internal dalam pemerintahannya.
  • Hayam Wuruk (1350-1389 M): Raja paling terkenal dalam sejarah Majapahit, Hayam Wuruk memerintah selama periode kejayaan kerajaan ini. Di bawah pemerintahannya, Majapahit mencapai puncak kekuasaannya dengan membentuk persekutuan besar di Nusantara dan mengembangkan kebudayaan dan perdagangan.
  • Gajah Mada (1293-1364 M): Patih atau perdana menteri yang setia melayani Raden Wijaya dan Hayam Wuruk. Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapa yang menegaskan tekadnya untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
  • Wikramawardhana (1389-1429 M): Putra Hayam Wuruk yang menjadi raja Majapahit setelah kematiannya. Pemerintahannya ditandai dengan perlawanan melawan Demak dan mengalami serangkaian pemberontakan yang mengancam kestabilan kerajaan.
  • Suhita (1429-1447 M): Putra Wikramawardhana yang menjadi raja Majapahit setelah kematian ayahnya. Pemerintahannya terganggu oleh perseteruan internal dan serangan dari luar.

Kesimpulan

Kerajaan Majapahit adalah titik puncak peradaban di Nusantara pada abad ke-14 dan ke-15 Masehi. Berpusat di Jawa Timur, Majapahit tidak hanya menguasai wilayah luas dari Semenanjung Malaya hingga kepulauan Nusantara, tetapi juga menjadi pusat kebudayaan, perdagangan, dan kekuasaan politik di kawasan Asia Tenggara. Kekuasaannya didukung oleh sistem pemerintahan yang terorganisir baik, serta kemajuan dalam seni, arsitektur, dan sastra. Meskipun akhirnya mengalami kemunduran, warisan budaya Majapahit tetap memberi pengaruh besar dalam sejarah dan perkembangan budaya Indonesia. Jika anda tertarik untuk mengetahui informasi tentang sejarah kerajaan yang ada di Indonesia, maka kunjungi kami di storyups.com.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *