Pukul Bantal, Permainan Rakyat Untuk Menambah Kemeriahan 17 Agustus
Pukul bantal merupakan permainan tradisional khas Indonesia yang selalu hadir meramaikan perayaan Hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus.
Selain menambah keseruan dan kegembiraan, permainan ini mengandung makna kebersamaan dan sportivitas. Dibawah ini Archipelago Indonesia akan memberikan ulasan lengkap mengenai pukul bantal sebagai permainan rakyat yang memeriahkan momen kemerdekaan 17 Agustus 1945, yuk simak lebih lanjut!
Asal-Usul dan Sejarah Permainan Pukul Bantal
Pukul bantal, atau yang juga dikenal dengan nama gebuk bantal atau behempas bantal, sudah ada sejak lama dan berasal dari tradisi rakyat Indonesia. Pada masa lalu, permainan ini berkembang sebagai bentuk simulasi perang-perangan menggunakan bantal sebagai “senjata”.
Di beberapa daerah seperti Jawa Timur (Blitar, Malang) dan Kutai, permainan ini sudah menjadi bagian dari budaya lokal yang digemari berbagai kalangan. Pada zaman penjajahan, permainan ini menjadi simbol perlawanan rakyat yang menggunakan bantal sebagai pengganti senjata nyata.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Cara Bermain Pukul Bantal yang Unik dan Seru
Permainan pukul bantal biasanya dimainkan oleh dua orang yang duduk berhadapan di atas sebatang bambu atau kayu melintang yang dibuat cukup tinggi dan berada di atas genangan air atau lumpur. Setiap pemain memegang sebuah bantal sebagai senjata untuk memukul lawannya.
Satu tangan memegang bantal, sedangkan tangan lainnya wajib berada di belakang tubuh. Permainan dimulai dengan kedua pemain saling memukul dan berusaha menjatuhkan lawan dari papan kayu tersebut.
Pemain yang berhasil mempertahankan posisi dan membuat lawan jatuh dinyatakan sebagai pemenang. Jika dalam beberapa babak masih imbang, biasanya dilakukan babak tambahan atau pemenang diputuskan melalui undian.
Makna Simbolis dan Nilai di Balik Pukul Bantal
Lebih dari sekadar hiburan, pukul bantal mengandung makna mendalam sebagai simbol ketangguhan, strategi, dan semangat juang rakyat Indonesia. Bantal sebagai “senjata” melambangkan kedamaian karena tidak melukai secara serius, namun memperlihatkan ketangguhan dan keberanian menghadapi tantangan.
Permainan ini juga mengajarkan nilai sportivitas, kerja sama, serta pengendalian diri karena pukulan dilakukan dengan kehati-hatian agar tidak melukai lawan.
Selain itu, pukul bantal menjadi media untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan, menghilangkan perbedaan sosial dan usia karena siapa pun bisa ikut bermain.
Baca Juga: Kembali ke Akar Budaya! Permainan Klasik Untuk Rayakan Hari Kemerdekaan
Keunikan dan Variasi Pukul Bantal di Berbagai Daerah
Meski konsep dasar serupa, beradu pukulan dengan bantal di atas papan kayu, pukul bantal memiliki variasi di beberapa kawasan Indonesia. Di Kutai, permainan yang disebut behempas bantal menggunakan kayu sepanjang 3 meter dan jauh di atas lumpur, sedangkan di Kalimalang, Jakarta Timur, permainan juga dilakukan di atas batang bambu melintang di tengah sungai kecil.
Ada pula varian yang menambahkan unsur babak dan sistem gugur agar pertandingan semakin kompetitif. Permainan ini diminati bukan hanya oleh pemuda, tapi juga kalangan ibu-ibu bahkan orang dewasa, menjadikan pukul bantal permainan inklusif yang meriah dari berbagai lapisan masyarakat.
Pelaksanaan Pukul Bantal Dalam Perayaan 17 Agustus
Pukul bantal menjadi salah satu lomba wajib dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di banyak desa dan kota. Biasanya digelar setelah upacara bendera pagi hari, di tempat terbuka seperti lapangan atau sungai kecil dengan area aman. Suasana pertandingan selalu penuh dengan riuh sorakan penonton yang memeriahkan suasana kemerdekaan.
Acara ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga menjadi momen mengakrabkan warga dan mendorong generasi muda untuk mencintai permainan tradisional sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.
Tips Mengikuti dan Menikmati Permainan Pukul Bantal
Bagi yang ingin ikut bermain atau menonton pukul bantal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Gunakan bantal yang tidak terlalu berat agar mudah diayunkan dan tidak berbahaya.
- Pastikan papan kayu atau bambu tempat duduk cukup kuat dan aman.
- Perhatikan keamanan di lokasi pertandingan, terutama jika bermain di atas genangan air atau lumpur.
- Jaga sikap sportivitas dengan tidak memukul terlalu keras agar tidak melukai lawan.
- Ikuti aturan dan instruksi wasit agar pertandingan berjalan adil.
Dengan semangat kebersamaan dan kegembiraan, pukul bantal menjadi momen perayaan yang menyenangkan sekaligus mempererat solidaritas masyarakat.
Kesimpulan
Pukul bantal adalah permainan rakyat yang sarat makna dan menjadi tradisi khas dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Bermain di atas papan kayu sembari saling memukul dengan bantal, permainan ini melambangkan semangat juang, sportifitas, dan kebersamaan dalam kemerdekaan.
Sebagai bagian dari budaya lokal yang menyenangkan dan inklusif, pukul bantal tidak hanya menghibur tetapi juga memperkuat nilai-nilai persatuan di tengah keragaman bangsa.
Permainan ini sangat layak dipertahankan dan dilestarikan sebagai warisan budaya sekaligus cara menambah kemeriahan 17 Agustus di seluruh penjuru tanah air. Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai wisata alam hanya di Archipelago Indonesia.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari indonesiakaya.com