Menelusuri Keindahan dan Misteri Benteng Indrapatra Aceh
Benteng Indrapatra adalah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Lamuri di Aceh, yang berdiri sejak abad ke-7 Masehi.
Menawarkan perpaduan keindahan alam serta misteri sejarah yang menarik Benteng ini. Menjadi bukti adanya peradaban Hindu sebelum masuknya Islam di Aceh dan tetap digunakan sebagai benteng pertahanan hingga era Kesultanan Aceh. Berikut ini Archipelago Indonesia akan memberikan informasi terlengkap tentang Jejak Sejarah Benteng Indrapatra.
Jejak Sejarah Benteng Indrapatra
Benteng Indrapatra merupakan peninggalan Kerajaan Lamuri, sebuah kerajaan Hindu pertama di Aceh yang didirikan pada masa pra-Islam sekitar abad ke-7 Masehi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa benteng ini dibangun sekitar tahun 604 Masehi. Oleh Putra Raja Harsya dari India yang melarikan diri dari kejaran Bangsa Huna.
Awalnya, benteng ini berfungsi sebagai bangunan pertahanan dari serangan musuh ke wilayah Kerajaan Lamuri. Setelah Kerajaan Lamuri bertransformasi menjadi kerajaan Islam dan kemudian Kesultanan Aceh, benteng ini tetap digunakan sebagai benteng pertahanan. Sultan Iskandar Muda, yang memerintah antara tahun 1607-1636, memperkuat dan memanfaatkan benteng ini dalam berbagai pertempuran, termasuk melawan Portugis dan Belanda, seringkali di bawah pimpinan Laksamana Malahayati.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Arsitektur Megah dan Kokoh Benteng Indrapatra
Benteng Indrapatra memiliki arsitektur yang kokoh, terbuat dari susunan batu gunung setebal kurang lebih dua meter. Bahan perekat yang digunakan dalam konstruksi benteng ini sangat unik, terdiri dari campuran kapur, tanah liat tumbukan kulit kerang, dan putih telur, yang menjadikannya sangat kuat dan tahan lama. Benteng utama berukuran sekitar 70 x 70 meter dengan ketinggian 4 meter.
Pada awalnya, ada empat bangunan benteng, namun saat ini hanya dua bangunan yang utuh dengan dua stupa. Salah satu keunikan benteng ini adalah adanya dua bangunan berbentuk kubah di dalamnya, masing-masing dengan sumur, yang dipercaya digunakan oleh masyarakat Hindu untuk bersuci sebelum beribadah. Benteng ini juga memiliki lubang pengintai yang menghadap langsung ke laut, menunjukkan fungsinya sebagai pertahanan maritim.
Baca Juga: Menikmati Sensasi Wisata Alam Ekstrem di Lingkok Kuwieng Aceh
Pesona Alam di Sekitar Benteng Indrapatra
Terletak di bibir pantai menghadap Selat Malaka, Benteng Indrapatra menawarkan pemandangan alam yang indah. Pengunjung dapat menikmati hamparan lapangan hijau yang luas di sekitar benteng, serta pemandangan air laut biru muda dan pohon kelapa yang rindang.
Keindahan alam ini menjadikan Benteng Indrapatra tidak hanya sebagai destinasi wisata sejarah, tetapi juga tempat yang cocok untuk bersantai dan menikmati matahari terbenam di tepi pantai.
Misteri yang Menyelimuti Benteng Indrapatra
Meskipun memiliki banyak catatan sejarah, Benteng Indrapatra masih menyimpan beberapa misteri yang belum terpecahkan. Salah satu pertanyaan besar adalah siapa sebenarnya pembangun asli benteng ini. Beberapa sejarawan meyakini bahwa benteng ini dibangun oleh penguasa Hindu sebelum Islam, sementara yang lain berpendapat bahwa Sultan Aceh yang memperkuatnya.
Fungsi awal benteng ini juga masih menjadi perdebatan; ada teori yang menyatakan bahwa selain untuk pertahanan. Benteng ini juga digunakan sebagai tempat peribadatan agama Hindu-Buddha. Selain itu, alasan mengapa benteng ini akhirnya ditelantarkan setelah era kolonialisme, dan kini hanya menjadi situs wisata sejarah yang belum sepenuhnya dieksplorasi, juga menjadi misteri.
Informasi Kunjungan dan Aksesibilitas
Benteng Indrapatra berlokasi di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, sekitar 19 kilometer dari Kota Banda Aceh. Jarak tempuh dari pusat Kota Banda Aceh sekitar 20-45 menit menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Saat ini, tidak ada tiket masuk resmi untuk mengunjungi benteng.
Namun pengunjung dapat memberikan donasi sukarela untuk pemeliharaan situs. Untuk kendaraan, dikenakan biaya parkir sebesar Rp 5.000 untuk roda dua dan Rp 10.000 untuk roda empat. Jam operasional Benteng Indrapatra adalah dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Disarankan membawa topi, air minum, dan kamera saat berkunjung.
Kesimpulan
Benteng Indrapatra merupakan situs bersejarah yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Membuktikan adanya peradaban Hindu di Aceh sebelum masuknya Islam, serta berperan penting sebagai benteng pertahanan di berbagai era.
Keindahan arsitektur yang kokoh dengan material unik, ditambah lokasinya yang strategis menghadap Selat Malaka. Menjadikannya destinasi wisata yang menarik. Meskipun demikian, benteng ini juga menyimpan misteri mengenai pembangun aslinya. Fungsi awal, dan alasan penelantarannya, yang menambah daya tarik bagi para penelusur sejarah.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Archipelago Indonesia yang akan kami berikan terupdate dan terbaru setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari parksidehotels.co.id
- Gambar Kedua dari ksmtour.com