|

Ngerebong, Ritual Sakral Bali Yang Menyimpan Nilai Budaya dan Spiritual

Ngerebong adalah ritual sakral khas Desa Kesiman, Bali, yang digelar setiap 210 hari, upacara ini memadukan tradisi, trance, tari.

Ngerebong, Ritual Sakral Bali Yang Menyimpan Nilai Budaya dan Spiritual

Selain sebagai warisan budaya, Ngerebong mengandung nilai moral, gotong royong, dan spiritualitas yang kuat. Wisatawan dapat menyaksikan keunikan prosesi ini, sambil belajar filosofi Tri Hita Karana. Simak dan ikutin informasi terbaru dan terviral tentang budaya yang ada di Indonesia cuman hanya ada di Archipelago Indonesia.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Ngerebong Ritual Sakral dan Warisan Budaya Bali

Ngerebong merupakan salah satu upacara adat paling unik dan sakral yang digelar masyarakat Hindu di Bali, khususnya di Desa Kesiman, Denpasar. Ritual ini biasanya berlangsung setiap 210 hari, tepatnya pada Minggu Redite Wuku Medangsia menurut kalender Bali.

Selama prosesi Ngerebong, ratusan warga berpakaian adat memenuhi pelataran pura. Warga dan peserta ritual akan terlibat dalam berbagai tahapan upacara yang berlangsung dari pagi hingga sore hari. Pengunjung yang ingin menyaksikan diharapkan menjaga ketenangan, menghormati prosesi.

Tren wisata budaya di Bali, termasuk melibatkan pengunjung pada ritual seperti Ngerebong, makin digemari. Baik masyarakat lokal maupun turis mancanegara menganggap upacara ini sebagai bagian penting dari pelestarian warisan budaya Bali.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Pesan Spiritual Dalam Upacara Ngerebong

Secara filosofi, Ngerebong bertujuan untuk menciptakan keharmonisan antara manusia, alam, dan Hyang Widhi (Tuhan) dalam konsep Tri Hita Karana. Upacara ini merupakan bentuk yadnya atau persembahan suci yang dipercaya bisa menolak bala dan menjaga keseimbangan energi di alam semesta.

Salah satu bagian menarik dari ritual ini adalah keadaan trance (kesurupan) yang dialami beberapa peserta. Mereka menari dan mengitari areal pura sambil menusuk diri dengan keris atau senjata tajam, namun tanpa merasa sakit maupun terluka.

Selain trance, ada pula pertunjukan tari dan sabung ayam (tajen) sebagai bagian upacara. Sabung ayam bukan semata hiburan, melainkan persembahan darah ayam sebagai simbol pembersihan dan permohonan keselamatan.

Baca Juga: Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Pantai Thomas Bali

Rangkaian Upacara dan Nilai Kehidupan

Rangkaian Upacara dan Nilai Kehidupan

Pelaksanaan Ngerebong dimulai dengan doa bersama dan persembahan banten (sesajen) dari seluruh warga. Setelah itu, diikuti prosesi berjalan kaki keliling pura sembari membawa barong, rangda, serta simbol-simbol kepercayaan lainnya. Iringan musik tradisional baleganjur tak pernah absen mengiringi jalannya ritual.

Keunikan lain dari ritual ini ialah keterlibatan seluruh elemen masyarakat desa, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Kebersamaan ini menegaskan pentingnya gotong royong dan penghormatan terhadap leluhur yang menjadi bagian inti budaya Bali. Banyak pesan luhur tentang toleransi, disiplin, dan pengendalian diri yang ingin ditanamkan dari generasi ke generasi.

Pesan moral Ngerebong turut mengajak masyarakat agar selalu menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan. Dalam kehidupan modern, makna ritual ini relevan sebagai pengingat pentingnya menjaga alam, nilai tradisi, dan spiritualitas di tengah gempuran globalisasi.

Pariwisata Budaya Daya Tarik dan Tantangan

Budaya Ngerebong kini menjadi salah satu daya tarik wisata budaya penting di Bali. Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara datang ke Desa Kesiman untuk menyaksikan langsung nuansa magis upacara ini. Pihak desa dan pengelola pura pun berupaya menjaga nilai sakral Ngerebong, meski menghadapi tantangan komersialisasi dan pengaruh budaya luar.​

Upaya pelestarian dilakukan melalui edukasi kepada generasi muda serta pembatasan area bagi turis agar tidak mengganggu jalannya ritual. Selain itu, pengenalan Ngerebong lewat berbagai media semakin meningkatkan kesadaran pentingnya apresiasi budaya lokal. Wisata budaya seperti ini memperkuat posisi Bali sebagai destinasi budaya.

Di satu sisi, meningkatnya kunjungan turis memberi dampak ekonomi bagi warga desa. Namun, para tokoh adat dan pemangku adat tetap menekankan pentingnya memelihara tradisi secara murni demi menjaga warisan leluhur agar tetap lestari sepanjang zaman.​

Manfaatkan juga waktu Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di Archipelago Indonesia.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari denpasar.kompas.com

Similar Posts