Pulau Datu, Kisah Spiritual Dan Legenda Yang Abadi Di Kalimantan Selatan
Pulau Datu di Kalimantan Selatan menyimpan kisah spiritual dan legenda abadi yang menarik minat banyak orang.

Di perairan Kalimantan Selatan, sebuah pulau kecil menyimpan kisah spiritual dan legenda menarik. Pulau Datu, atau Pulau Datu Pamulutan, bukan sekadar titik geografis, melainkan situs ziarah penting yang menjadi saksi perjalanan dakwah Islam di Nusantara. Keberadaannya yang terpencil namun sarat makna menjadikannya destinasi unik bagi peziarah dan penjelajah sejarah.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Archipelago Indonesia.
Sekilas Tentang Pulau Datu
Pulau Datu adalah pulau mungil yang berlokasi strategis dekat Pantai Batakan, tepatnya di desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Lokasinya yang mudah diakses dari daratan menjadikannya tujuan favorit bagi masyarakat setempat dan wisatawan yang ingin merasakan ketenangan spiritual.
Nama “Datu” sendiri diambil dari keberadaan makam seorang penyebar agama Islam terkemuka yang dihormati di pulau ini, yaitu Datu Pamulutan. Sosok Datu Pamulutan menjadi inti dari sejarah dan daya tarik spiritual pulau ini.
Secara geografis, Pulau Datu terletak sekitar 7 mil di utara Tanjung Selatan, salah satu bagian dari Kepulauan Indonesia. Meskipun kecil, pulau ini memiliki daya tarik besar berkat nilai sejarah dan tradisi ziarah yang telah berlangsung turun-temurun di kalangan masyarakat.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kisah Datu Pamulutan
Datu Pamulutan, tokoh sentral yang dimakamkan di pulau ini, memiliki nama asli Sultan Hamidinsyah. Beliau berasal dari Batang Banyu Mangapan Martapura, dan dikenal juga dengan nama samaran M. Thaher saat menjalankan tugasnya sebagai wali dan hamba Allah.
Kegemarannya dalam menangkap burung menggunakan pulut, sejenis getah lengket, memberikan julukan “Pamulutan” yang melekat erat padanya. Selain itu, beliau juga memiliki seorang adik bernama Sultan Ribuansyah, yang turut aktif dalam syiar Islam.
Lebih dari sekadar penyebar agama, Datu Pamulutan juga tercatat sebagai pemimpin yang mengkoordinir masyarakat Desa Tanjung Dewa dalam melawan penjajah Portugis. Hal ini menunjukkan bahwa beliau adalah sosok pejuang yang tidak hanya berdakwah, tetapi juga membela tanah airnya.
Baca Juga: Ngerebong, Ritual Sakral Bali Yang Menyimpan Nilai Budaya dan Spiritual
Legenda Terbentuknya Pulau Datu

Datu Pamulutan wafat pada tahun 1817 Masehi di Martapura, namun beliau memiliki wasiat untuk dimakamkan di Pulau Tanjung Dewa. Kisah di balik pemakamannya menjadi sebuah legenda yang dipercaya masyarakat setempat.
Menurut cerita rakyat, saat masih hidup, Datu Pamulutan menggaris batas tanah yang kelak menjadi makamnya menggunakan ibu jari kakinya. Garis ini bertujuan untuk melindungi area makam dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti diinjak anjing atau bahkan penjajah Portugis.
Secara ajaib, garis tersebut kemudian berubah menjadi sungai, lalu meluas menjadi lautan, hingga akhirnya area makamnya menjadi sebuah pulau yang terpisah dari daratan Tanjung Dewa. Legenda ini menambah dimensi mistis pada keberadaan Pulau Datu.
Situs Ziarah Dan Spiritual Yang Ramai
Selain makam Datu Pamulutan, Pulau Datu juga menjadi peristirahatan terakhir bagi H. Abdussamad dan H. Jafri, dua guru agama yang juga berwasiat untuk dimakamkan di sana. Keberadaan makam-makam ini menjadikan pulau ini pusat ziarah penting.
Setiap bulannya, ratusan orang berbondong-bondong mengunjungi Pulau Datu untuk berziarah ke makam Datu Pamulutan. Akses menuju pulau ini biasanya dilakukan menggunakan perahu, menambah pengalaman spiritual para peziarah.
Aktivitas ziarah yang konsisten menunjukkan betapa kuatnya pengaruh dan penghormatan masyarakat terhadap Datu Pamulutan dan tokoh-tokoh agama lainnya yang bersemayam di pulau ini. Pulau Datu adalah bukti nyata perpaduan antara sejarah, legenda, dan tradisi keagamaan yang masih hidup hingga kini.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Archipelago Indonesia yang akan kami berikan terupdate setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari youtube.com
- Gambar Kedua dari web.facebook.com
