Suku Tengger – Kehidupan Agraris Di Lereng Gunung Bromo

Suku Tengger adalah kelompok etnis yang mendiami kawasan perbukitan Tengger di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Mereka merupakan keturunan dari kerajaan Hindu-Buddha kuno di Jawa Timur dan mempertahankan tradisi dan kepercayaan yang khas dalam budaya mereka.

Suku Tengger - Kehidupan Agraris Di Lereng Gunung Bromo

Salah satu ciri utama dari budaya Tengger adalah pelaksanaan upacara adat, terutama Kasada. Yang dilaksanakan setiap tahun di puncak Gunung Bromo. Dalam ritual ini, mereka memberikan persembahan kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan keselamatan. Suku Tengger juga dikenal dengan bahasa dan dialek khas mereka, yang merupakan variasi dari bahasa Jawa. Mata pencaharian utama mereka adalah pertanian, dengan bertani di lereng-lereng gunung yang subur, terutama untuk sayuran seperti kentang dan kubis. Pariwisata juga memainkan peran penting dalam ekonomi lokal mereka menjadi sangat signifikan. Karena lokasi dekat dengan Gunung Bromo menarik banyak wisatawan yang ingin mengalami keindahan alam dan kebudayaan Tengger. Dengan demikian, Suku Tengger tidak hanya menjaga kearifan lokal mereka, tetapi juga berkontribusi pada keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Dibawah ini Archipelago Indonesia akan menjelaskan tentang Suku Tengger yang ada di indonesia.

Asal-Usul Suku Tengger

Suku Tengger memiliki asal usul yang terkait erat dengan sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur. Khususnya era Kerajaan Majapahit yang berkuasa dari abad ke-13 hingga ke-16 Masehi. Mereka diyakini sebagai keturunan langsung dari kerajaan tersebut, yang menghuni kawasan perbukitan Tengger yang subur, terutama di sekitar Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Sepanjang sejarahnya, Suku Tengger telah mempertahankan kepercayaan dan tradisi Hindu-Buddha secara turun-temurun, meskipun mayoritas masyarakat Jawa Timur telah memeluk agama Islam. Hal ini menunjukkan keteguhan budaya dan identitas mereka di tengah perubahan sosial dan agama yang meluas di pulau Jawa. Dalam kehidupan sehari-hari, Suku Tengger mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Dengan mengelola lahan di lereng gunung yang cocok untuk tanaman sayuran. Selain itu, mereka menjaga warisan budaya mereka melalui berbagai upacara adat dan ritual keagamaan, seperti perayaan Kasada yang terkenal, yang menunjukkan kedalaman spiritual dan kepercayaan dalam menjaga harmoni dengan alam dan alam semesta.

Rumah Adat Suku Tengger

Rumah yang dikenal dengan sebutan “Omah Tengger”, merupakan bagian penting dari kehidupan dan budaya mereka di kawasan perbukitan Tengger, Jawa Timur. Bangunan ini memiliki ciri khas arsitektur yang sederhana namun fungsional, sesuai dengan kondisi geografis dan iklim di pegunungan. Berikut adalah beberapa karakteristik rumah adat Suku Tengger:

  • Bahan Bangunan: Omah Tengger biasanya dibangun menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar kawasan, seperti kayu dari hutan sekitar dan bambu. Bahan-bahan ini dipilih karena kekuatan dan ketahanannya terhadap cuaca ekstrem di pegunungan.
  • Struktur Bangunan: Rumah adat Tengger umumnya memiliki struktur sederhana berbentuk persegi panjang atau limas. Atapnya cenderung tinggi dengan kemiringan curam, yang berguna untuk mengalirkan air hujan yang melimpah di daerah pegunungan.
  • Fungsi Ruang: Di dalam Omah Tengger, ruang-ruang dibagi secara sederhana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada ruang tidur untuk keluarga, ruang dapur untuk memasak makanan sehari-hari, dan sering kali terdapat ruang tamu yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosial dan upacara adat.
  • Lantai dan Penutup Dinding: Lantai dalam Omah Tengger umumnya terbuat dari tanah liat yang dikeraskan, atau dari bambu yang diatur sedemikian rupa. Dindingnya sering kali dilapisi dengan anyaman bambu atau kulit pohon untuk memberikan isolasi termal dan juga sebagai dekorasi.
  • Keunikan Arsitektur: Salah satu ciri khas dari rumah adat Tengger adalah penggunaan simbol-simbol keagamaan Hindu-Buddha di bagian-bagian tertentu dari rumah. Misalnya, terdapat relief atau ukiran yang menggambarkan dewa-dewi Hindu atau Buddha, menunjukkan kedalaman spiritual dan identitas budaya mereka.

Rumah adat Omah Tengger tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal. Tetapi juga sebagai simbol keberlanjutan budaya dan kehidupan berkeluarga bagi Suku Tengger. Meskipun telah mengalami beberapa modifikasi sesuai dengan kebutuhan modern, rumah adat ini tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang kaya dan menjadi bagian penting dalam warisan budaya mereka.

Baca Juga: Kepulauan Karimunjawa – Permata Laut Jawa Di Indonesia

Adat & Tradisi Suku Tengger

Adat & Tradisi Suku Tengger

Adat dan tradisi Suku Tengger merupakan bagian integral dari kehidupan mereka di kawasan perbukitan Tengger, Jawa Timur. Berikut adalah beberapa adat dan tradisi yang khas bagi Suku Tengger:

Upacara Kasada

Salah satu tradisi paling terkenal dari Suku Tengger adalah upacara Kasada, yang dilaksanakan setiap tahun di puncak Gunung Bromo. Upacara ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) serta permohonan keselamatan bagi masyarakat Tengger. Dalam upacara ini, para pemuka adat dan warga Tengger turun ke kawah Gunung Bromo untuk melemparkan persembahan, seperti hasil bumi dan hewan ternak, sebagai bagian dari ritual spiritual mereka.

Sistem Kepercayaan & Keagamaan

Suku Tengger mempertahankan kepercayaan Hindu-Buddha yang diwarisi dari leluhur mereka, meskipun mayoritas penduduk Jawa Timur telah memeluk agama Islam. Sistem kepercayaan ini tercermin dalam praktik harian mereka, termasuk dalam upacara pernikahan, kematian, dan perayaan lainnya yang diatur oleh kalender keagamaan mereka.

Ritual Pertanian

Sebagai masyarakat agraris, Suku Tengger memiliki tradisi terkait dengan siklus pertanian, seperti ritual sebelum menanam dan panen. Mereka percaya bahwa keberhasilan panen tergantung pada hubungan harmonis antara manusia dan alam, serta berbagai upaya untuk menghormati roh dan dewa-dewi yang dianggap mengatur hasil tanaman mereka.

Adat Istiadat Di Kehidupan Sehari-Hari

Di dalam rumah tangga, Suku Tengger menjaga adat istiadat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Seperti tata cara makan bersama, penggunaan bahasa khas (Basa Tengger), dan etika sosial yang dijunjung tinggi dalam interaksi antar anggota masyarakat.

Pewarisan Budaya

Tradisi lisan dan cerita rakyat menjadi cara utama untuk mewariskan nilai-nilai budaya dan pengetahuan tentang sejarah mereka dari generasi ke generasi. Hal ini mencakup legenda-legenda tentang asal-usul Gunung Bromo dan cerita-cerita tentang keberanian dan kebijaksanaan leluhur mereka.

Adat dan tradisi Suku Tengger tidak hanya merupakan warisan budaya yang kaya. Tetapi juga memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas dan keberlanjutan budaya mereka di tengah perubahan zaman dan dinamika sosial yang terus berkembang. Dengan menjaga dan mempraktikkan adat dan tradisi mereka yang masih terjaga hingga sekarang. Suku Tengger berusaha untuk tetap terhubung dengan akar budaya mereka yang dalam dan menghormati warisan nenek moyang mereka.

Kesimpulan

Suku Tengger adalah sebuah komunitas etnis yang unik di kawasan perbukitan Tengger, Jawa Timur. Yang mempertahankan kepercayaan dan tradisi Hindu-Buddha dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka dikenal dengan kegiatan adat seperti upacara Kasada yang menghormati Gunung Bromo sebagai bagian penting dari identitas spiritual dan budaya mereka. Suku Tengger juga terlibat dalam pertanian sebagai mata pencaharian utama, menjaga keberlanjutan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Selain itu, mereka melestarikan bahasa, adat istiadat, dan cerita rakyat. Sebagai bagian dari warisan budaya yang mereka wariskan dari generasi ke generasi. Dalam menghadapi tantangan modernisasi dan perubahan sosial. Suku Tengger tetap teguh mempertahankan nilai-nilai budaya yang khas. menunjukkan ketahanan dan keberlanjutan budaya yang penting bagi keberagaman budaya Indonesia. Ikuti terus informasi menarik tentang Suku Tengger yang ada di Indonesia.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *