Cublak Cublak Suweng – Permainan Tradisional Indonesia
Cublak Cublak Suweng adalah sebuah permainan tradisional anak anka yang berasal dari JawaTengah, biasanya permainan ini sering dimainkan dengan jumlah 3 orang atau lebih.
Salah satu kelompok akan berperan sebagai pemburu, sementara kelompok lainnya akan berperan sebagai hewan yang diburu. Permainan ini merupakan bagian dari budaya dan tradisi Indonesia yang mengasyikkan dan mendidik bagi anak-anak.
Sejarah Permainan Cublak Cublak Suweng
Permainan tradisional Cublak Cublak Suweng memiliki akar yang dalam dalam budaya Indonesia, khususnya di daerah Jawa. Sebagian besar permainan tradisional berasal dari zaman kuno dan diturunkan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Demikian pula dengan Cublak Cublak Suweng.
Permainan ini sering kali diasosiasikan dengan kegiatan di pedesaan, di mana anak-anak biasanya bermain di luar ruangan dengan teman-teman mereka. Seiring berjalannya waktu, permainan ini menjadi bagian integral dari budaya anak-anak Indonesia, terutama di lingkungan pedesaan.
Cublak Cublak Suweng telah menjadi bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Permainan ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga memiliki nilai-nilai sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan kreativitas, yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Cara Bermain Permainan Cublak Cublak Suweng
- -Pemain melakukan hompipa terlebih dahulu, yang kalah berbaring telungkup di tengah menjadi Pak Empo, anak-anak lain melingkarinya.
- Semua pemain membuka telapak tangan menghadap ke atas dan diletakkan di punggung Pak Empo.
- Salah satu anak memegang batu atau lainya dipindah dari telapak tangan satu ketelapak tangan lainya, dengan diiringi lagu.
- Pada kalimat “Sopo mau sing delekkeí” biji/batu diserangkan ke tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam genggaman.
- Di akhir lagu semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, pura-pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakan tangan.
- Pak Empo bangun dan menebak di tangan siapa batu/kerikil disembunyikan. Bila tebakanya benar, anak yang menggenggam biji/kerikil gentian menjadi Pak Empoo. Bila salah Pak Empo kembali ke posisi semua dan permainan diulang lagi.
Lirik Dan Makna Lagu Dari Permainan Cublak Cublak Suweng
Berikut ini kami dari Archipelago Indonesia akan meberikan informasi terkait lirik dalam permainan dan makna dari lirik permainan cublak cublak suweng sebagai berikut:
Lirik Lagu Permainan
“Cublak Cublak suweng, suwenge ting gelenter, mambu ketundung gudel, Pak empo lirak-lirik, sapa mau sing delekke, Sir sir pong dele gosong, sir sir pong dele gosong”
Makna Lagu Dari Permainan Cublak Cublak Suweng
Cublak Suweng yang artinya tempat suweng. Suweng adalah anting perhiasan perempuan Jawa. Jadi, cublak-cublak suweng artinya ada tempat harta berharga. Suweng (Suweng, sepi, sejati) atau harta sejati. Suwenge teng gelenter = suweng berserakan. Harta sejati itu berupa kebahagiaan yang ada dan berserakan disekitar manusia. Mambu (baunya), Ketundhung (dituju), Gudhel (anak kerbau) . Maknanya orang berusaha encari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudhel) mencari harta dengan penuh
nafsum ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.
Kumpulan Permainan Tradisional Yang Ada Di Indonesia
Tidak hanya pengetahuan tentang permainan tradisional Cublak Cublak Suweng aja yang akan kami berikan. Kami juga kan meberikan beberapa pengetahuan lainnya tentang permainan Tradisional Khas Indonesia sebagai berikut:
1. Engklek
Engklek adalah permainan tradisional yang populer di Indonesia, terutama dimainkan oleh anak-anak di perkampungan atau lingkungan tempat tinggal. Permainan ini biasanya dimainkan di luar ruangan, menggunakan pola kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau permukaan datar lainnya.
Engklek dimainkan oleh dua atau lebih pemain. Pemain bergantian melompati kotak-kotak yang digambar di tanah, memegang satu kaki dengan tangan mereka. Mereka harus melompati kotak tersebut dengan satu kaki, sambil menjaga keseimbangan dan menghindari menyentuh garis atau kotak lainnya.
Baca Juga: Danau Toba Destinasi Keindahn Bak Surga Tersembunyi
2. Egrang
permainan tradisional yang populer di Indonesia. Permainan ini melibatkan seorang pemain yang berjalan di atas dua tongkat bambu yang disebut “egrang” dengan menggunakan tali yang terikat di kedua ujungnya.
Egrang terbuat dari dua tongkat bambu yang panjang dan kuat, biasanya sekitar 1,5 hingga 2 meter, yang kemudian diikatkan pada tali di kedua ujungnya. Pemain akan berdiri di atas egrang dan menjaga keseimbangan saat berjalan. Bermain egrang membutuhkan keterampilan khusus dalam menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh. Pemain harus berhati-hati dan fokus saat berjalan di atas egrang agar tidak terjatuh.
3. Benteng
Benteng atau bentengan adalah permainan tradisional yang biasa dimainkan dengan dua kelompok yang berjumlah 4-8 orang. Masing-masing dari kelompok memilih sebuah markas, berupa tiang atau benteng. Cara bermain permaianan ini adalah salah satu anggota kelompok maju untuk menantang pemain benteng lainnya lalu saling kejar mengejar. Jika pemain dapat terkejar, maka penantang dinyatakan selesai. Untuk menghindar, kamu harus berlari atau berlindung ke benteng kamu sendiri.
Kesimpulan
Permainan tradisional Indonesia yang sering dimainkan oleh anak-anak, khususnya di daerah Jawa. Permainan ini melibatkan anak-anak yang berpantun sambil bermain perburuan hewan secara imajinatif. Dalam permainan ini, terdapat pembagian peran antara pemburu dan hewan yang diburu. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu mengembangkan kreativitas, kerjasama, dan keterampilan sosial anak-anak. Sebagai bagian penting dari budaya Indonesia, Cublak Cublak Suweng menjadi simbol dari kegembiraan dan persahabatan di antara anak-anak di berbagai daerah di Indonesia.
Simak dan ikuti terus informasi lainnya mengenai tempat wisata yang ada di Indonesia hanya di travelingaja.