|

Jawa Tengah – Surganya Kesenian Tradisional Yang Khas Dan Menarik

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Pualu jawa. Di Indonesia yang terkenal dengan banyaknya pulau, provinsi, serta suku ataupun budaya, hal ini yang membuat Indonesia adalah negara dengan Kesenian Tradisional.

Jawa-Tengah---Surganya-Kesenian-Tradisional-Yang-Khas-Dan-MenarikSeni pertunjukan tradisional rakyat Jawa Tengah berasal dari cerita babad (karya sastra berbahasa Jawa yang di dalamnya terdapat kisah tentang peristiwa bersejarah seperti peperangan atau kepahlawanan, babad merupakan perpaduan antara fakta sejarah, kepercayaan, dan mitos.) Keunikan seni ini adalah mencerminkan warisan budaya yang kaya dan mendalam. memberikan sebuah karya yang di pertontonkan sebagai pemikat penonton dan penuh makna.

Kesenian Tradisional Jawa Tengah

Salah satu seni pertunjukan utama di provinsi Jateng ini yaitu wayang kulit purwa. Di dalam babad, wayang kulit dianggap sebagai media belajar dan hiburan yang menggambarkan nilai-nilai moral dan ajaran agama. Seni pertunjukan tradisional rakyat Jawa Tengah mempunyai akar yang dalam pada cerita-cerita babad. Hal ini adalah warisan sejarah nenek moyang daerah tersebut. cerita babad adalah cerita yang termasuk ke dalam sastra sejarah didalamnya berisi tulisan yang mengandung unsur-unsur sejarah. Tidak hanya sekadar hiburan saja, tetapi juga warisan budaya yang membentuk identitas masyarakat. Dengan mempertahankan dan mempromosikan Kesenian Tradisional dari masyarakat provinsi Jateng ini ikut melestarikan kisah-kisah nenek moyang yang melintasi zaman.

Wayang Kulit Purwa

Wayang purwa adalah nama lain dari wayang kulit, yakni wayang yang dibuat dari kulit kerbau atau sapi yang dikeringkan.Di bahasa Jawa, kata ‘purwa’ memiliki arti ”awal” atau ”permulaan”, bisa juha ”yang lebih dahulu”. Artinya adalah wayang purwa merupakan wayang tertua atau wayang yang paling terdahulu daripada wayang lainnya. wayang purwa biasanya dipakai untuk memperagakan lakon-lakon dari Babad Purwa. Contohnya lakon Babad Purwa yakni kisah Mahabarata dan Ramayana.

  • Ciri Khas: Pertunjukan menggunakan bayangan boneka kulit yang diterangi lampu, dengan lakon yang diambil dari epik Ramayana atau Mahabharata.
  • Tempat Pertunjukan Terkenal: Museum Wayang Kulit Purwa “Notopuro” di Surakarta.

Ramayana

Yang mengisahkan tentang tokoh Rama, Shinta, Rahwana, dan kisah Hanoman. Di lakon Ramayana terjadi perang antara pasukan wanara melawan pasukan raksasa untuk perjuangan Rama menyelamatkan Shinta dari Rahwana. Di Mitologi Hindu pasukan wanara merupakan manusia berekor monyet yang membantu Rama dalam melawan Rahwana. Dan pasukan raksasa membela dan membantu Rahwana.

Lakon Mahabarata

Mengisahkan tentang seorang tokoh Pandawa Lima yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa, beserta pasukan Kurawa. Biasanya pertunjukan wayang kulit secara lengkap, dibutuhkan waktu kira-kira 7 sampai 8 jam. Maka tidak jarang pertunjukan wayang dimulai malam hari dan selesai di pagi hari. Orang yang memperagakan atau memainkan wayang kulit disebut dalang. Dan dalang dibantu oleh penabuh gamelan, sinden, serta wiraswara.

Baca Juga: Ki Hadjar Dewantara – Bapak Pendidikan Indonesia

Tarian Khas Jawa Tengah (Bedhaya Ketawang)

Tarian-Khas-Jawa-Tengah-(Bedhaya-Ketawang)

Bedhaya Ketawang merupakan sebuah tarian sakral/tarian pusaka yang hanya dipertunjukkan ketika penobatan atau Upacara peringatan kenaikan tahta raja. Sejarah tari ini mengisahkan tentang di dalam pertapaan Panembahan Senopati yang bertemu dan bercinta dengan Ratu Kencanasari atau yang lebih dikenal dengan Kangjeng Ratu Kidul. lalu menjadi cikal bakal tarian Bedhaya Ketawang.
  • Jenis: Tarian istana yang melibatkan gerakan-gerakan yang indah dan maknanya dalam konteks kerajaan.
  • Ciri Khas: Biasanya dipentaskan dalam upacara keagamaan atau kerajaan, gerakannya halus dan penuh makna simbolis.

Syarat penari Bedhaya Ketawang

Sebagai tarian yang sakral, ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh sang penari. Sebagai berikut:
  • Syarat Utama yaitu penarinya harus seorang gadis suci dan tidak sedang haid.
  • Kalau sedang haid penari diperbolehkan menari dengan syarat harus meminta izin kepada Kangjeng Ratu Kidul dengan melakukan caos dhahar di Panggung Sangga Buwana, Keraton Surakarta.
  • Syarat berikutnya adalah suci secara batiniah. Yakni dilakukan dengan cara berpuasa selama beberapa hari menjelang pergelaran. Kesucian para penari benar-benar diperhatikan, sebab konon katanya Kangjeng Ratu Kidul akan datang menghampiri para penari yang gerakannya masih salah pada saat latihan berlangsung.

Fungsi Penari Bedhaya Ketawang

Sembilan penari Bedhaya Ketawang memiliki nama dan fungsi tersendiri. Tiap penari tersebut memiliki simbol masing-masing untuk posisinya, berikut penjelasannya:
  • Penari pertama: sebutannya adalah Batak yang disimbolkan sebagai pikiran dan jiwa.
  • Penari kedua: sebutannya Endhel Ajeg yang disimbolkan sebagai keinginan hati atau nafsu.
  • Penari ketiga: sebutannya Endhel Weton yang disimbolkan sebagai tungkai kanan
  • Penari keempat: sebutannya Apit Ngarep yang disimbolkan sebagai lengan kanan
  • Penari kelima: sebutannya Apit Mburi yang disimbolkan sebagai lengan kiri.
  • Penari keenam: disebut sebagai Apit Meneg yang disimbolkan sebagai tungkai kiri.
  • Penari ketujuh: disebut sebagai Gulu yang disimbolkan sebagai badan
  • Penari kedelapan: disebut sebagai Dhada yang disimbolkan sebagai badan.
  • Penari kesembilan: disebut sebagai Buncit yang disimbolkan sebagai organ seksual. Direpresentasikan sebagai konstelasi bintang-bintang yang merupakan simbol tawang atau langit.

Kesenian Asli Jawa Tengah (Ketoprak)

Ketoprak adalah kesenian khas Jawa Tengah yang merupakan pentas sandiwara dari Kota Surakarta. Sumber cerita Ketoprak didapat dari sejarah ataupun cerita rakyat yang terkadang diselingi juga dengan komedi. Pemain yang tampil menggunakan baju adat serta diiringi dengan alunan instrumen alat musik khas Jawa Tengah. Pementasannya menggunakan dialog, drama, tarian, dan musik. Ketoprak dipertunjukkan di atas panggung yang bersumber dari cerita sejarah, kerajaan, dongeng, juga tentang kehidupan sehari-hari, dan lainnya dengan diselingi candaan.

Rakyat Jawa percaya bahwa di mainkannya lesung (alat musik pada kesenian ketoprak) saat pertunjukan akan mendatangkan Dewi Sri atau Dewi kesuburan di bumi. Hal ini membuat seni tradisional tarian ketoprak menjadi sakral dan hanya di mainkan di golongan keraton. Tetapi pada tahun 1922, Pertunjukan ini bisa di nikmati oleh masyarakat luas. Karena sudah berkembang menjadi sebuah seni yang bisa di nikmati oleh daerah lainnya yang ada di Indonesia. Ketoprak sendiri terbagi menjadi 3 yaitu:

  • Ketoprak Lesung: Pertunjukan seni pulau Jawa dengan iringan musik Lesung.
  • Ketoprak Mataram: Pertunjukan seni di Pulau Jawa dengan alat musik Gamelan.
  • Ketoprak Dor: Sebuah Hiburan masyarakat Jawa Deli di Sumatera bagian Timur.

Tari Angguk

Tari Angguk 

Tari Angguk adalah tarian tradisional khas Kabupaten Kulon Progo. Mempunyai hubungan erat dengan ritual atau upacara-upacara tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Kulon Progo. Tari Angguk sudah ada pada saat jaman Belanda, Merupakan gambaran sebuah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan setelah panen padi. Untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat bergembira dengan bernyanyi yang disertai dengan pantun-pantun rakyat dan syiar agama yang isinya sebuah nasehat. Diungkapkan dengan menyanyikan sebuah lagu menggunakan cengkok tembang Jawa, namun sekarang ini sesuai dengan perkembangan zaman pantun dan lagu yang digunakan adalah lagu dangdut atau campursari.

Kata “Angguk” dikarenakan setiap gerakan tarinya selalu disertai dengan mengangguk-anggukkan kepala. Selain itu sebelum melakukan tarian juga diawali dengan hormat (menganggukkan kepala dan merunduk), dari sinilah kemudian lahir satu kesenian yang disebut dengan Angguk. Awalnya Tarian Angguk ditarikan oleh laki-laki, walupun ditarikan oleh laki-laki, namun Tari Angguk dibawakan dengan lembut dan luwes sehingga terlihat feminin. Walaupun begitu kesan maskulin masih sangat terlihat. Seiring dengan berkembangnya zaman, tarian ini ditarikan oleh perempuan. Gerak yang dimunculkan lebih lincah, menarik, dan menyesuaikan perkembangan lingkungan dan pasar, hal tersebut dikarenakan Angguk putri besifat hiburan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *