Adat Istiadat Suku Dayak
Adat Istiadat Suku dayak berawal darikalimantan dan hingga kini masih memengang erat adat serta tradisinya beberapa hal yang mudah dikenali dari ciri khas tradisi suku dayak ialah pakaian, bahasa juga bentuk rumah.
Selalin itu,ada pula beberapa tradisi untuk dari suku dayak. Dibawah ini Archipelago Indonesia akan membahas mengenai adat istiadat suku dayak.
Asal Usul Suku Dayak
Nama dayak mulanya adalah sebutan untuk penduduk asli di pulau kalimantan. Suku dayak,memiliki 405 sub sub suku yang setiap sub suku nya memiliki adat,tradisi sertabudaya yang hampir sama. Suku dayak, merupakan suku yang berasal dari kalimantan akan tetapi suku dayak juga tersebar hingga ke sabah dan sarawak, Malaysia.
Di kalimantan selatan,orang dari suku dayak pernah membangun sebuah kerjaan. Dalam tradisi lisan, orang dayak yang berdiam di daerah tersebut, seringkali disebut dengan nama nansarunai usak jawa, yang artinya ialah kerajaan nansarunai dari dayak maanyan yang telah di hancur kan oleh Majapahit dan diperkirakan berdiri pada tahun 1309-1389.
Ketika pengaruh islam mulai masuk, sebagian besar dari suku dayak yang berada di timur dan selatan kalimantan pun keluar dari suku karena memeluk agama islam. Selain itu pada penduduk suku dayak yang memeluk agama islam, selalin itu pada penduduk suku dayak yang memeluk agama islam juga tidak mengakui dirinya bagian dari suku dayak. Pembagian Sub Etnis Dayak
Karena arus imigrasi serta pengarus yang cukup kuat dari pendatang. Suku dayak yang masih mempertahakan adat dan budayanya, akhirnya memilih untuk masuk ke pedalaman. karena hal tersebut, suku dayak pun berakulturasi dan melahirkan budaya baru serta membentuk sub-sub etnis sendiri.
Kelompok suku dayak kemudian terbagi dalam sub suku yang kurang lebih jumlah nya mencapai hingga 405 sub. Masing masing sub suku tersebut, berada di pulau kalimantan dan memiliki adat istiadat serta buadya yang mirip.
Merujuk pada sosiologi kemasyarakatan, ada perbedaan adat istiadat. Bahasa yang khas serta budaya. Masa lalu dari masyarakat yang saat ini di sebut sebagai suku dayak. Akhirnya mendiami daerah di pesisir pantai serta sungai yang dekat dengan pemukiman mereka.
Baca Juga: Menyusuri Keindahan Alam dan Budaya di Provinsi Lampung
Ragam Ragam Tradisi Suku Dayak
Beberapa tradisi yang di pegang di nilai unik dan jarang terekpos oleh media. Apa saja tradisi suku dayak? simak penjelasan nya:
1.Tradisi Kuping Panjang
Orang-orang suku dayak, memiliki tradisi yang cukup unik yaitu memanjangkan telinganya. Tradisi ini, hanya di lakukan oleh perempuan dayak yang berada di kalimantan timur. Ada sebuah anggapan ketika seoarang perempuan dayak memiliki telinga panjang, maka ia akan terlihat semakin cantik.
2. Tato
Tradisi kedua dari masyarakat suku dayak ianga tato yang menjadi simbol dari kekuatan sertahubungan mereka dengan tuhan,perjalanan kehidupan, dan lain sebagainya.
3.Ngayau Atau Berburu Kepala
Nngayau atau berburu kepala merupakan salah saru traidri yang di miliki olehmasyarakat suku dayak dan telah dihentikan saat ini. Alasan,karena tradisi ini cukup mengerikan dan mengancam nyawa seseoarang.
4.Tiwah
Tradisi suku dayak selanjutnya ialah Tiwah, tiwah merupakan upacara pemakamanyang di lakukan masyarakat ngaju. Di mana mereka akan membakar tulang belulang dari kerabat yang telah meninggal dunia.
5.Manajag Antang
Tradisi suku dayak selanjutnya ialah manjah antang , tradisi ini merupakan suatu ritual manajah antang merupakan ritual pemanggilan roh leluhur dengan burung antang, di mana burung tersebut di percaya mampu memberitahu lokasi musuh. Selain di pakai ketika berperang, tradisi manajah antang pun di pakai untuk mencari petunjuk-petunjuk lainnya.
6.Mantat Tu’mate
Seperti halnya Tiwah ,tradisi mantat tu’mate merupakan tradisi untuk mengantarkan orang yang baru saja meninggal dunia. Namun mantat tu’mate berbeda dengan dengan tiwah. Sebab, mantat tu’mate dilakukan selama tujuh hari dengan konten acara iring-iringan musik serta tari tradisonal. setelah upacara selama tujuh hari selesai, barulah jenazah kemudian akan di makankan.
Agama Masyarakat Suku Dayak
Masyarakat dalam rumpun dayak ngaju serta rumpun Dayak Ot Danum, menganut agama leluhur mereka yaitu Tjilik Riwut, yaitu agama keharingan dengan ciri khas ijambe atau pembakaran tulang dalam sebuah ritual penguburan. Sedangkan agama asli yang di anut rumpun Dayak Banuaka, tidak mengenal adanya ijambe.
Sementara itu, agama leluhur dari masyarakat dayak meratus di kalimantan selatan bernama balian lebih menekankan pada pesta panen dan ritual pertanian.
Di kalimantan barat masyarakat dayak mengkalim agama kristen sebagai agama miliknya. Aakibat masyarakat dayak yang beragama Muslim pun harus membentuk dewan adat dayak muslim sendiri. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku di privinsi lainnya. Karena banyak masyarakat dayak yang memeluk agama islam dan tetap mengakui diri nya sebagai orang dayak.
Konflik Dan Keterlibatan Masyarakat Dayak
Masyarakat dayak, telah mengalami peningkatan dalam konflik yang terjadi antaretnis Bentrokan-bentrokan brutal tak jarang terjadi. Karena beberapa tradisi yang bisa menyebabkan
kesalahpahaman ayau saling singgung, seperti tradisi berburu kepala yang saat ini telah di hilangkan.
Pada awal tahun 1997 serta pada tahun 1999. Bentrokan yang cukup brutal pun terjadi di antara masyarakat dayak serta Madura yang berada di kalimantan barat dan kalimantan tengah. Puncak konflik yang terjadi tahun 1997. Sejumlah besar penduduk dayak maupun madura di perkirakan tewas dan jumlah korban di perkirakan mencapai 300 hingga 4000 korban.
Silahkan di simak penjelasan tentang sejarah dan asal usul suku daya.