|

Budaya Bali Dengan Warisan Keindahannya

Budaya Bali adalah sebuah tempat ajaib yang terletak di Indonesia, dengan segala kecantikan alamnya dan kaya akan warisan mengagumkan.

Budaya-Bali-Dengan-Warisan-Keindahannya

Sejarah Dan Warisan Budaya Bali

Bali, sebuah pulai di Indonesia, terkenal dengan keindahan alamnya, pantai-pantai berpasir putih, serta budaya yang kaya dan unik. Bali merupakan tujuan wisata yang paling populer di Indonesia, menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya. Selain pesona alamnya, Bali juga memiliki daya tarik bagi para wisatawan.

Sejarah Bali dipenuhi dengan berbagai periode yang menarik. Salah satu hal yang mencolok adalah pengaruh agama Hindu. Bali adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu. Agama Hindu tiba di Bali pada abad 8-14 Masehi dan membentuk fondasi budaya, seni, dan ritual di pulau ini. Pura-pura yang indah tersebar di seluruh Bali, dan setiap hari, dapat melihat penduduk setempat melakukan upacara keagamaan yang menakjubkan. Salah satu tempat bersejarah terpenting di Bali adalah “Bali Aga” atau desa tradisional, seperti Trunyan di tepi Danau Batur dan Tenganan di Karangasem. Desa-desa ini masih mempertahankan budaya Bali asli sebelum pengaruh Hindu datang ke pulau ini. Mereka memiliki tradisi unik, seperti sistem pekawinan khusus dan bahasa kuno yang mereka gunakan.

Peninggal Prasejarah Budaya Bali

Bali memiliki prasejarah yang kaya. Pulau ini telah dihuni sejak zaman prasejarah, bahkan sejak 2000 SM. Temuan seperti gua dan situs prasejarah mengungkapkan kehidupan masyarakat Bali kunom, termasuk kepercayaan dan kebiasaan mereka. Peninggalan prasejarah di Bali juga berlanjut hingga masa Perundagian, yang terkenal nekara Pajeng. Hal ini menunjukkan adanya kehidupan manusia yang berkembang di Bali sejak zaman prasejarah.

1. Prasasti Blanjong

Prasasti Blanjong ditemukan di daerah Sanur, Bali, sejarawan Belanda bernama Willem Frederik Stutterheim pada 1930. Saat ditemukan, prasasti ini sudah banyak bagian tulisannnya yang tidak dapat terbaca lagi. Dari tulisan yang dapat terbaca, Prasasti Blanjong berisi pernyataan kemenangan Raja Sri Kesari Warmadewa atas musuh-musuhnya. Selain itu, menurut sejarawan yang meneliti, prasasti dari abad ke-10 ini memeliki sejumlah keunikan. Saat ini prasasti Blanjong terletak di Pura Blanjong, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

2. Prasasti Panglapuan

Diantara Raja-raja Bali, yang banyak meninggalkan keterangan tertulis yang juga menyinggung gambaran tentang susunan pemerintahan pada masa itu adalah Udayana, Jayapangus, Jayasakti, dan Anak Wungsu. Dalam mengendalikan pemerintahan, raja dibantu oleh suatu Badan Penasihat Pusat. Badan ini disebut dengan istilah “Panglapuan”. Badan ini beranggotakan beberapa orang senapati dan pendeta Siwa dan Budha.

3. Prasasti Anak Wungsu

Anak Wungsu memimpin kerjaan selama 28 tahu sejak tahun 1049. Ia juga dianggap sebagai penjelmaan dari Batara Wisnu. Anak Wungsu tidak memiliki keturunan dan wafat di tahun 1077. Jasadnya kemudian di makamkan di daerah Gunung Kawi.

4. Pura Agung Besakih

Dianggap suci karena letaknya yang tinggi, yang disebut Hulundang Basukih yang kemudian menjadi Desa Besakih. Nama Besakih diambil dari bahasa sansekerta , Wasuki atau dalam bahasa Jawa Kuno basuki yang berarti selamat. Selain itu, nama pura Besakih didasari pula oleh Naga Basuki sebagai penyeimbangan Gunung Mandara.

5. Candi Padas

Candi Padas Gunung Kawi dibangun pada masa pemerintahan Raja Udayana, salah satu raja paling terkenal di Bali yang berasal dari Dinasti Warmadewa. Raja Udayana kemudian menikah dengan putri Jawa bernama Gunapriya Dharma Patni. Mereka dikaruniai dua anak bernama Erlangga dan Anak Wungsu.

6. Candi Mangening

Pura ini adalah situs kuno peninggalan masa pemerintahan Raja Marakarta tahun 1022 Masehi. Pertama kali ditemukan oleh seorang Bela, Williem Frederik Stuttheim pada tahun 1925-1927. Pura Mangening adalah sebuah mata air jernih di bawah pohon besar. Mata air itu digunakan untuk membersihkan dan memandikan keris. Hal ini juga yang menjadi asal mula nama “mangening” yang artinya air bersih.

7. Candi Wasan

Candi Wasan menjadi bukti dari sejarah lampau yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa tersebut, tepatnya pada abad 14-15. Hal ini membuat sejarah Candi Wasan dapat diperoleh dan dikenal sebagai nama desa yang kemudian menjadi nama daerah temuan benda-benda purbakala. Selain itu, situs candi Wasan dikenal menjadi bukti sejarah masa lampau yang bertahan hingga saat ini. Bukti yang dapat dillihat dari nilai sejarah yang dimiliki Candi Wasan juga menjadi bukti sejarah masa lampau yang masih bertahan hingga saat ini.

Baca Juga: Suku Batak Dari Sejarah Hingga Ciri Khas Uniknya

Kepercayaan Dan Spiritualis Budaya Bali

Kepercayaan-Dan-Spiritualis-Budaya-Bali

Bali juga dikenal sebagai pusat spiritual. Agama Hindu Bali memiliki karakteristik unik dan mengintegrasi kepercayaan kepada roh leluhur, dewa-dewi, dan kekuatan alam. Pura-pura yang tersebar di seluruh pulau adalah tempat pemujaan dan upacara adat yang kaya makna. Sebagian besat suku Bali beragama Hindu. Sebanyak 3,2 juta umat Hindu di Indonesia tinggal di Bali, dan sebagian besar menganut kepercayan Hindu aliran Siwa-Buddha. sehingga berbeda dengan Hindu India. Agama masyarakat Bali adalah perpaduan yang unik dari Hindu, Budha Jawa dan kepercayaan kuno yang hampir punah dan berbeda dari ajaran Hindu yang dilakukan di India sekarang ini.

Masyarakat Bali mayoritas menganut agama Hindu tak lepas dari sejarah masa lalu, yakni runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad 15. Setelah Majapahit runtuh, hampir seluruh Nusantara menjadi Islam kecuali beberapa daerah di Indonesia bagian timur yang mayoritas Kristen atau Katolik. Penduduk Majapahit yang beragama Hindu memilih hijrah ke Bali. Dalam gelombang kepindahan penduduk Majapahit ke Bali itu terdapat dua Brahmana (pendeta) yang ikut serta yakni Danghyang Nirartha dari Daha, Kediri, dan Danghyang Astapaka.

Ciri Khas Budaya Bali

Siapa yang tidak mengenal Bali. Rupanya hampir seluruh masyarakat dunia mengenal Bali. Terlebih, ciri khas Bali yang selalu membuat siapa saja terpukau, mungkin salah satunya Anda. Bali juga menjadi salah satu destinasi wisata terlaris sepanjang tahun. Kebanyakan orang hanya menganggap Bali sebagai destinasi wisata alam dengan banyak hiburan. Nyatanya, Anda melewatkan sesuatu yang penting yakni ciri khas Bali. Melihat hal tersebut, sebagai warga Indonesia tentunya harus bangga akan Bali. Berikut ciri khas Bali yang harus Anda ketahui dan pelajari. Pastikan Anda mengajak seluruh keluarga beserta anak-anak untuk belajar Budaya Bali sekaligus berlibur.

  1. Kuliner Khas, selain menjadi destinasi kuliner yang menarik, Bali juga memiliki julukan sebagai “Pulau Dewata”. Sudah tidak diragukan bahwa ciri khas Bali yang dinikmati yakni makanan yang memiliki cita rasa lumayan pedas. Tak diragukan lagi, kuliner khas Bali selalu berhasil memanjakan lidah wisatawan.
  2. Pakaian Adat, pakaian daerah khas Bali yang sehari-hari dikenakan oleh masyarakat Bali membuat Pulau Dewata ini terasa kental budayanya. Pakaian daerah Bali sangat bervariasi, meskipun secara kasat mata pakaiannya terlihat sama.
  3. Rumah Adat Bali, Adapun arsitektur tradisional rumah Bali sendiri memiliki hiasan dan ukiran, perabotan, dan pemberian warna yang beragam. Semua itu memiliki arti masing-masing dan tidak sembarangan diterapkan. Ada ketentuan dan artinya sendiri-sendiri. Ragam hias tersebut digunakan untuk mengungkapkan keindahan simbol-simbol dan sebagai alat komunikasi. Selain itu, ragam hiasan yang dipakai juga menggunakan fauna yang diaplikasikan dalam bentuk patung. Patung-patung ini nantinya juga memiliki simbol-simbol dalam pengadaan ritual.
  4. Tarian Bali, Tarian tradisional ini tak hanya memukai dari gerak lincah nan gemulai, tetapi setiap tarian tradisional Bali ternyata sarat makna karena memiliki sejarah, latar belakang dan juga behind story yang menarik. Sebagai salah satu surga kehidupan di dunia, Pulau Bali dengan tarian tradisionalnya juga menjadi pemikat yang bahkan begitu disukai, dicintai atau digandrungi para wisatawan mancanegara.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *