Candi Badut – Peninggalan Bersejarah Dari Kerajaan Singasari

Candi Badut merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Singasari yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Candi Badut - Peninggalan Bersejarah Dari Kerajaan Singasari

Candi ini dibangun pada abad ke-13 Masehi, sekitar tahun 1222-1227 M, pada masa pemerintahan Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan candi-candi lain pada umumnya, Candi Badut memiliki bentuk yang sedikit berbeda. Candi ini terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu sebuah candi induk dan dua buah candi perwara (candi pendamping) yang dikelilingi oleh tembok pagar. Berikut ini Archipelago Indonesia akan membahas tentang sejarah Candi Badut.

Sejarah Berdirinya Candi Badut

Candi Badut adalah salah satu candi peninggalan sejarah yang terletak di daerah Malang, Jawa Timur, Indonesia. Diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 Masehi, selama masa pemerintahan kerajaan Kanjuruhan, yang merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha awal di Jawa Timur. Candi ini sering dianggap sebagai salah satu candi tertua di Jawa Timur dan merupakan bukti penting dari perkembangan seni dan arsitektur pada masa itu.

Candi ini memiliki desain arsitektur yang unik dengan bentuk struktur yang relatif sederhana. Ini terbuat dari batu andesit dan memiliki ciri khas berupa bentuk segi empat yang menjadi dasar bangunan. Pada bagian atas candi terdapat sisa-sisa stupa yang menunjukkan bahwa bangunan ini memiliki unsur-unsur Buddhis. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga mencerminkan kekuatan politik dan spiritual kerajaan Kanjuruhan.

Dalam konteks sejarah, candi ini menjadi saksi bisu perjalanan peradaban, pengaruh agama, serta interaksi antara budaya lokal dan pengaruh luar pada masa lampau. Saat ini, Candi Badut menjadi salah satu tujuan wisata bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan keindahan arsitektur serta mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang sejarah dan budaya Indonesia. Berada di tengah hamparan alam yang asri, candi ini juga menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Arsitektur Unik & Relief Yang Memesona

Memasuki kompleks Candi Badut, kita akan terpesona oleh keunikan arsitekturnya. Candi induk memiliki tinggi sekitar 15 meter, dengan bagian kaki dan tubuh candi yang dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu. Relief-relief di Candi Badut sangat beragam, mulai dari adegan perdagangan, pertanian, aktivitas sehari-hari, hingga relief mitologis.

Salah satu relief yang paling menarik adalah relief yang menggambarkan aktivitas di pasar. Dimana kita dapat melihat para pedagang menjual berbagai macam barang dagangan. Sementara itu, bagian atap candi berbentuk menyerupai stupa, yang merupakan ciri khas arsitektur candi Buddha. Hal ini menunjukkan bahwa Candi Badut memiliki arti penting dalam sejarah keagamaan di Jawa, khususnya pada masa Kerajaan Singasari. Dua candi perwara (candi pendamping) yang mengelilingi candi induk juga menjadi daya tarik tersendiri.

Candi-candi perwara ini diduga berfungsi sebagai tempat pemujaan atau sembahyang bagi masyarakat pada masa itu. Keberadaan candi-candi perwara ini menambah keunikan arsitektur Candi Badut. Selain itu, Candi Badut juga memiliki beberapa relief yang menggambarkan tokoh-tokoh mitologis, seperti Dewa Ganesha, Dewa Siwa, dan Dewi Durga. Hal ini menunjukkan bahwa Candi Badut memiliki pengaruh Hindu-Buddha yang kuat, sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Kerajaan Singasari pada masa itu.

Baca Juga: Pulau Pef – Surga Tersembunyi di Kepulauan Raja Ampat

Keunikan Candi Badut

Keunikan Candi Badut

Candi Badut, yang terletak di Malang, Jawa Timur, Indonesia, memiliki beberapa keunikan yang membuatnya istimewa dalam konteks sejarah dan arsitektur Jawa. Berikut adalah beberapa keunikan Candi:

  • Candi Buddha Tertua di Jawa Timur: Candi Badut adalah salah satu candi Buddha tertua di Jawa Timur, yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi.
  • Arsitektur Sederhana: Candi ini memiliki arsitektur yang sederhana dan kecil dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya di Jawa, seperti Borobudur atau Prambanan.
  • Relung Pemujaan Buddha: Di dalam terdapat relung pemujaan (punden berundak) yang digunakan untuk meletakkan arca-arca Buddha.
  • Peninggalan Sejarah: Candi Badut menjadi bukti kehadiran agama Buddha dan pengaruh budaya India di Jawa Timur pada masa lampau.
  • Lokasi Yang Strategis: Terletak tidak jauh dari pusat Kota Malang, membuatnya menjadi objek wisata sejarah yang mudah diakses oleh wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik dengan sejarah dan arkeologi Jawa Timur.

Semuanya menjadikan candi ini sebagai bagian berharga dari warisan budaya Indonesia, yang tidak hanya menginspirasi pengunjung dengan keindahan arsitekturnya. Tetapi juga memberikan wawasan tentang perkembangan agama dan kebudayaan di masa lampau.

Fungsi Candi Badut

Candi Badut memiliki beberapa fungsi yang penting dalam konteks sejarah, agama, dan budaya Jawa Timur pada masa lampau. Berikut adalah beberapa fungsi utama:

  • Tempat Pemujaan & Ritual Keagamaan: Sebagai candi Buddha, fungsi utama Candi ini adalah sebagai tempat pemujaan dan pelaksanaan ritual keagamaan bagi umat Buddha pada zamannya.
  • Pusat Peribadatan & Pembelajaran Agama: Candi ini juga berfungsi sebagai pusat peribadatan dan pembelajaran agama Buddha.
  • Penting Dalam Penyebaran Agama Buddha di Jawa Timur: Sebagai salah satu candi Buddha tertua di Jawa Timur, Candi ini juga memiliki fungsi penting dalam penyebaran agama Buddha di wilayah ini.
  • Mengabadikan Warisan Budaya & Arsitektur: Candi ini juga berfungsi sebagai pengabadian warisan budaya dan arsitektur kuno Jawa. Arsitektur sederhana candi ini mencerminkan keahlian bangsa Jawa dalam mengonstruksi candi-candi pada masa itu.
  • Objek Wisata Sejarah & Pendidikan: Sebagai objek wisata sejarah, Candi ini juga berfungsi untuk mendidik dan memberi wawasan kepada pengunjung tentang sejarah dan budaya Jawa Timur.

Dengan berbagai fungsi tersebut, Candi Badut tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga memiliki makna spiritual dan budaya yang mendalam bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.

Melestarikan Warisan Budaya Yang Berharga

Sayangnya, Candi Badut juga tidak luput dari berbagai tantangan dan ancaman, baik dari faktor alam maupun manusia. Gempa bumi, erosi, dan cuaca buruk telah menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian candi. Selain itu, tindakan vandalisme dan pencurian artefak juga pernah terjadi di situs ini. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan pemeliharaan Candi ini menjadi sangat penting.

Pemerintah dan masyarakat setempat telah melakukan berbagai langkah. Seperti melakukan pemugaran dan konservasi, serta meningkatkan pengawasan dan penjagaan di area candi. Dengan tetap terjaganya Candi Badut, kita dapat terus mempelajari dan menghargai warisan budaya yang berharga ini. Candi ini bukan hanya sekadar bangunan kuno, melainkan jendela ke masa kejayaan Kerajaan Singasari.

Memberikan kita wawasan mendalam tentang sejarah, budaya, dan peradaban Jawa pada abad ke-13 Masehi. Melalui Candi ini kita dapat mengenang dan menghargai perjuangan, kreativitas, dan kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat pada masa lalu. Dengan melestarikan warisan budaya ini, kita tidak hanya menjaga ingatan kolektif, tetapi juga menginspirasi generasi mendatang untuk terus mengembangkan dan memajukan budaya bangsa.

Kesimpulan

Candi Badut adalah candi Buddha tertua di Jawa Timur yang memiliki arsitektur sederhana namun penting dalam sejarah penyebaran agama Buddha di wilayah tersebut. Sebagai pusat peribadatan dan pembelajaran agama. Candi ini juga berperan sebagai peninggalan berharga dalam mengabadikan warisan budaya dan arsitektur kuno Jawa. Sebagai objek wisata sejarah, Candi Badut menawarkan pengunjung wawasan tentang kehidupan spiritual dan sosial pada masa lampau. Simak terus pembahasan menarik lainnya tentang sejarah hanya dengan klik link berikut ini storyups.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *