Danau Toba – Legenda Menarik, Sejarah, MItos Rakyat Sumatera
Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di tengah pulau sumatera dengan panjang 100 kilometer dan lebarnya 30 km.
Kedalaman danau toba mencapai 508 meter, yang menjadikannya sebagai danau terdalam di dunia. Terdapat cerita rakyat akan kisah menyedihkan di balik keindahan Danau Toba dan pulau samosir, yang di alami satu keluarga menurut legenda rakyat sumatera.
Sejarah Awal Danau Toba Menurut Legenda Rakyat
Legendanya ada seorang petani kebun yang bernama Toba. Yang setiap hari bekerja dengan giat di ladangnya. Menanam, dan merawat, dan memanen ladang. Di sela-sela atau di akhir kegiatan berladang, dirinya juga pergi ke sungai untuk mencari ikan untuk dibawa pulang dan dijadikan santapan, ataupun dijual lagi jika ikan yang didapatnya banyak.
Suatu hari Toba nampak kebingungan Setelah meladang seharian, perutnya menjadi lapar. Ia pun pergi ke sungai seperti biasa untuk memancing ikan. Namun sangat aneh di hari itu, tak ada satupun ikan yang berhasil dia tangkap. Sambil menunggu keajaiban, ia melamun dan berandai-andai. Jika suatu hari ia memiliki istri, pasti dirinya tak perlu susah payah menunggu tangkapan ikan seperti ini. Ia terus membayangkan betapa bahagianya jika ada seorang istri di rumahnya, yang menyambut dirinya ketika pulang berladang dan menyiapkan hidangan untuk dinikmati bersama. Kemudian pancing yang tadinya tak bergerak, tiba-tiba bergoyang. Toba kaget dan langsung menarik pancingnya. Seekor ikan mas yang besar terangkut di pancingnya. Toba kaget karena sebelumnya tak pernah melihat ikan mas sebesar itu. Ia langsung membawa ikan tersebut pulang ke rumahnya.
Ikan Mas Menjelma Menjadi Manusia
Sepanjang jalan menuju rumahnya, Toba sangat gembira dan membayangkan betapa lezatnya ikan mas besar itu jika di santap. Sampailah ia di rumah, dan bersiap-siap untuk memasak. Ia menyimpan ikan mas itu di dapur dengan baik, sedangkan dirinya menyiapkan hal lainnya. Setelah selesai ia kembali ke dapur dan Kaget ikan yang tadi ia dapat tidak ada lagi di tempatnya, dan lebih mengagetkan lagi ada seorang perempuan yang begitu cantik. Perempuan tersebut berterimakasih kepada toba. Toba yang masih kaget pun berusaha bertanya kepada wanita tersebut kenapa ia berada di rumah toba. Perempuan itu mengaku bahwa sebenarnya dirinya adalah seorang putri yang dikutuk dewa menjadi ikan dan di selamatkan dari sungai oleh toba.
Sang Putri itu merasa berhutang budi terhadap toba, sebagai ucapan terimakasihnya ia bersedia menjadi istri toba. Namun ia memiliki syarat untuk toba sebelum mereka menjadi suami istri. Yakni toba harus merahasiakan asal-usul sang Putri bahwa dirinya merupakan seekor ikan. Toba tidak keberatan dan langsung menyetujui hal itu, dan mereka pun menikah.
Toba Dan Istri Memiliki Anak
Berjalannya waktu akhirnya mereka berdua dikaruniai seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Samosir yang menjadi kebanggaan ayahnya (toba) dan juga ibunya yang sangat menyayanginya. Samosir tumbuh menjadi anak nakal, ia sangat membangkang dan sering membuat kedua orang tuanya pusing karena tingkah lakunya. Bukan itu saja, nafsu makannya pun juga luar biasa besar sampai sang ayah harus semakin giat berladang demi mencukupi kebutuhan makan anaknya yang luar biasa besar itu. Namun sangat di sayangkan sifatnya bertolak belakang dengan ayah nya, samosir tidak membantu ayahnya berladang. Tetapi toba tak pernah marah ataupun mengeluh karena dia sangat menyayangi putranya.
Sampai suatu hari ibunya meminta bantuan samosir untuk mengantarkan bekal makan ayahnya ke ladang di siang hari yang terik. Samosir tak langsung mengiyakan perintah ibunya, ia terpaksa mengiyakan sambil mulutnya mencemoh. Sepanjang jalan ia tak berhenti mengeluh dengan jalan yang bermalas-malasan dan berlama-lama di jalan sampai dirinya sendiri merasa lapar. Ia mengintip makanan ayahnya dan membayangkan betapa lezatnya masakan ibunya. Bukannya bergegas ke ladang ayahnya, Samosir malah membuka bekal ayahnya dan mencicipi makanan tersebut. Fikirnya ayahnya tidak akan tahu jika hanya di ambil sedikit. Namun siapa sangka di setiap perjalanan ia melakukan hal yang sama terus menerus (mencicipi makanan ayahnya) sampai ia tiba di ladang.
Toba Mengingkari Janji Terhadap Istrinya
Dengan buru-buru toba meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri putra nya yang sedang membawa makan siang. Namun terkejutlah toba ketika membuka bungkusan makan siangnya yang kosong. Rasa lapar dan rasa lelah yang menjadi satu di tengah teriknya matahari membuat emosi toba tak terkontrol dan marah.
Ia bertanya pada putranya kemana makanan yang dibawakan untuk dirinya, samosir menjawab bahwa dirinya tidak bisa menahan lapar di jalan, apalagi masakan ibu yang begitu nikmat harumnya, Samosir berkata tanpa raut wajah yang menyesal atau merasa bersalah. Kali ini toba tak kuasa menahan amarahnya, dirinya benar-benar sangat marah pada samosir, sumpah serapah keluar dari mulutnya. Ia membentak samosir dan berkata bahwa anknya tidak tahu di untung, sangking emosinya ia berteriak pada anaknya “Dasar Anak Ikan!!”. Sangking jengkelnya, emosi, kesal, kata-kata ini di perjelas oleh toba bahwa anaknya memang berasal dari ikan tanpa dia sadari bahwa dirinya sudah mengingkari janjinya pada sang istri.
Asal-Muasal Danau Toba Dan Pulau Samosir
Setelah mendapat luapan amarah sang ayah, samosir bergesas lari ke ibunya sambil menangis. Sampailah dirinya dirumah dan langsung memeluk ibunya dan mengadu semua yang ayahnya katakan. Ibunya pun kaget dan merasa sedih, melihat anaknya terluka oleh perkataan ayahnya sendiri dan juga melukai hatinya sebagai sang istri. Dalam keadaan marah, kecewa, dan sedih, ia pergi membawa anaknya keluar dari rumah.
Toba yang sudah sadar akan ucapannya tadi bergegas pulang kerumah, Namun terlambatlah sudah, istri dan anknya sudah tidak ada. Saat itu gemuruh terdengar, langit menjadi gelap, seolah alam juga ikut marah. Toba berlari tanpa arah mencari anak dan istrinya. Namun dirinya tak dapat menemui anak dan istrinya keduanya menghilang tanpa jejak sedikitpun. Disisi lain Sang istri yang sudah tau akan terjadi bencana besar. Ia menyuruh sang anak untuk ke dataran paling tinggi di desa itu, keduanya berpisah dalam kesedihan yang amat dalam.
Ibu yang terus berlari di tempat ia berpijak terus-menerus keluar air dari bawah tanah, sampai pada akhirnya memenuhi desa. Air tak terbendung dan menenggelamkan desa. Sang putri (ibu samosir) berubah kembali menjadi ikan. Sangking besarnya luapan air desa itu berubah menjadi danau. Yang sekarang dikenal dengan Danau Toba, sedangkan daratan tempat samosir berhasil menyelamatkan diri menjadi Pulau Samosir.
Pelajaran Yang Didapat
Sebagai anak sudah sepatutnya kita hormat kepada kedua orangtua, bersifatsopan dan santun. Dan jadilah manusia yang ucapannya bisa di pegang. Menepati janji, bisa mengontrol emosi karena penyesalan akan selalu datang di akhir.
Danau Toba Menurut Teori
Danau Toba terbentuk karena efek dari letusan gunung berapi super masif berkekuatan VEI 8 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun lalu. Dan membuat perubahan iklim global, diperkirakan terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letusan ini adalah letusan eksplosif terbesar di Bumi dalam 25 juta tahun terakhir. Dalam teori bencana Toba, letusan tersebut berdampak besar bagi populasi manusia yang ada di seluruh dunia. Dampak letusan ini menewaskan sebagian besar manusia yang hidup pada saat itu dan diyakini menyebabkan penyusutan populasi di Afrika Timur-Tengah dan India.