Gunung Banda Api, Tempat yang Wajib Anda Ketahui di Maluku
Gunung Banda Api Maluku merupakan stratovulkan yang terbentuk dari aktivitas vulkanik yang terjadi selama ribuan tahun.
Sejak abad ke-16, gunung ini tercatat mengalami lebih dari 20 kali letusan, dengan letusan besar terakhir terjadi pada 9 Mei 1988. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 3 hingga 5 kilometer dan aliran lava yang mencapai laut, menghancurkan beberapa pemukiman di pulau tersebut.
Meskipun tidak ada letusan besar setelah 1988, aktivitas seismik dan fumarol masih terpantau, menunjukkan bahwa gunung ini tetap aktif secara geologis. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Archipelago Indonesia.
Keindahan Alam yang Memukau
Gunung Banda Api memiliki pemandangan alam yang memukau. Dari puncaknya, pengunjung dapat menikmati panorama Laut Banda yang biru jernih dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Vegetasi tropis yang lebat dan udara segar menambah kenyamanan selama pendakian. Pendakian menuju puncak gunung ini menawarkan pengalaman petualangan yang menyenangkan bagi para pecinta alam.
Untuk mencapai Gunung Banda Api, wisatawan dapat menggunakan transportasi laut dari Ambon menuju Pulau Banda. Setibanya di pulau, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju lokasi pendakian.
Meskipun fasilitas di sekitar gunung masih terbatas, keindahan alam dan pengalaman yang ditawarkan menjadikannya layak untuk dikunjungi.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Sejarah Letusan yang Mencatatkan Nama
Gunung Banda Api terbentuk akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia, sebuah proses geologi yang telah berlangsung selama jutaan tahun.
Proses ini menyebabkan munculnya pulau-pulau vulkanik, termasuk Gunung Api, yang memiliki bentuk kerucut vulkanik klasik yang menjadi ikon lanskap Banda.
Sejak abad ke-16, gunung ini telah mengalami 24 kali letusan, dengan letusan terakhir tercatat pada tahun 1988. Letusan tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan dan menewaskan tiga orang, serta menghancurkan delapan perkampungan di Pulau Gunung Api.
Meskipun Gunung Banda Api merupakan gunung berapi aktif, status aktivitasnya saat ini berada pada level II atau “Waspada”. Aktivitas vulkanik yang terpantau meliputi gempa vulkanik dalam dan keluarnya asap kawah.
Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah guna memastikan keselamatan bersama. Pihak berwenang terus memantau aktivitas gunung ini untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Baca Juga: Pulau Semau, Destinasi Wisata Dengan Keindahan yang Memikat Hati
Aktivitas Menarik Gunung Banda Api
Gunung Banda Api menawarkan berbagai aktivitas wisata alam yang menarik. Pendakian ke puncak gunung memberikan pemandangan indah Laut Banda dan pulau-pulau sekitarnya.
Rute pendakian dapat ditempuh dalam waktu sekitar empat jam, dan banyak pendaki memilih untuk memulai perjalanan pada pagi hari untuk menikmati matahari terbit dari puncak. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan bawah laut dengan melakukan snorkeling atau diving di sekitar pulau.
Gunung Banda Api tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga potensi sebagai objek wisata edukasi. Wisatawan dapat belajar tentang aktivitas vulkanik, sejarah geologi, dan pentingnya pelestarian alam.
Selain itu, kawasan sekitar gunung ini juga kaya akan biodiversitas, menjadikannya tempat yang ideal untuk kegiatan ekowisata dan penelitian ilmiah.
Keanekaragaman Hayati yang Kaya
Pulau Gunung Api tidak hanya dikenal karena aktivitas vulkaniknya, tetapi juga karena keanekaragaman hayati yang dimilikinya.
Terdapat sekitar 23 jenis burung endemik yang hanya dapat ditemukan di Kepulauan Banda, menjadikannya surga bagi para pengamat burung. Selain itu, terumbu karang di sekitar pulau ini kaya akan keanekaragaman hayati laut, menjadikannya lokasi populer bagi para penyelam.