Israel & Palestina – Sejarah, Konflik Antar Negara

Israel & Palestina hingga saat ini masih terus bergulir. Dan menewaskan jutaan umat yang tidak mengerti apa-apa.

Israel-&-Palestina---Sejarah,-Konflik-Antar-Negara

Sebelum 1917 Wilayah yang kini dikenal sebagai Israel dan Palestina merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman, di mana populasi terdiri dari mayoritas Arab Muslim, serta komunitas Kristen dan Yahudi kecil.
1917, Deklarasi Balfour oleh pemerintah Inggris menyatakan dukungan untuk pendirian “rumah nasional” bagi orang Yahudi di Palestina. Deklarasi ini, yang dikeluarkan selama Perang Dunia I, memicu ketegangan antara komunitas Arab dan Yahudi.1920-1947. Setelah Perang Dunia I dan runtuhnya Kekaisaran Ottoman, Liga Bangsa-Bangsa memberikan Inggris mandat untuk mengatur Palestina.

Selama periode ini, imigrasi Yahudi meningkat secara signifikan, yang menyebabkan ketegangan dengan penduduk Arab Palestina. Ketegangan ini sering kali berubah menjadi kekerasan, dengan bentrokan yang terjadi antara komunitas Arab dan Yahudi.1947 PBB mengusulkan rencana pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab, dengan Yerusalem sebagai wilayah internasional. Rencana ini diterima oleh pihak Yahudi tetapi ditolak oleh pihak Arab. 1947 PBB mengusulkan rencana pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab, dengan Yerusalem sebagai wilayah internasional.

Rencana ini diterima oleh pihak Yahudi tetapi ditolak oleh pihak Arab.1948 dan Setelahnya: Perang 1948 menyebabkan eksodus massal warga Arab Palestina, yang sering disebut sebagai Nakba (malapetaka). Banyak dari mereka menjadi pengungsi di negara-negara tetangga atau di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Yordania dan Mesir. 1948 dan Setelahnya: Perang 1948 menyebabkan eksodus massal warga Arab Palestina, yang sering disebut sebagai Nakba (malapetaka). Banyak dari mereka menjadi pengungsi di negara-negara tetangga atau di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Yordania dan Mesir.1948 dan Setelahnya: Perang 1948 menyebabkan eksodus massal warga Arab Palestina, yang sering disebut sebagai Nakba (malapetaka). Banyak dari mereka menjadi pengungsi di negara-negara tetangga atau di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Yordania dan Mesir. Dibawah ini Archipelago Indonesia akan menjelaskan tentang konfllik antara Israel dan Palestina.

PBB Turun Tangan

Pada 1947, populasi Yahudi telah membengkak menjadi 33% di Palestina, namun mereka hanya memiliki 6% lahan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian mengadopsi Resolusi 181, yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi.

Pada 1947, populasi Yahudi telah membengkak menjadi 33% di Palestina, namun mereka hanya memiliki 6% lahan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian mengadopsi Resolusi 181, yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi.

Perang 6 Hari

Perang Enam Hari adalah konflik yang terjadi antara 5 dan 10 Juni 1967. Melibatkan Israel melawan koalisi negara-negara Arab, termasuk Mesir, Yordania, dan Suriah. Perang ini sangat singkat namun sangat signifikan dalam sejarah Timur Tengah.

Konflik ini dimulai ketika Israel melakukan serangan mendadak terhadap Mesir. Israel merasa terancam oleh tindakan-tindakan Mesir, seperti penutupan Selat Tiran yang dianggap sebagai blokade terhadap jalur perdagangan Israel, serta pergerakan pasukan Mesir di Sinai. Israel menganggap serangan tersebut sebagai langkah preventif untuk melindungi diri dari serangan yang mungkin terjadi.

Perang ini menyebabkan perubahan besar dalam peta politik dan geografi Timur Tengah. Keberhasilan Israel dalam konflik ini juga mengarah pada konsekuensi diplomatik yang besar, termasuk peningkatan ketegangan regional dan pergeseran dalam hubungan internasional. Selain itu, perang ini menyebabkan sejumlah besar pengungsi Palestina dan memicu konflik yang berkelanjutan antara Israel dan negara-negara Arab, serta masalah dalam hubungan Israel dengan rakyat Palestina.

Baca Juga: BJ Habibie – Profil dan sejarah nya

Perang Saudara

Perang-Saudara

Pemimpin PLO yasser arafat meninggal pada tahun 2005. Setahun setelah itu, intifada kedua berakhir dengan menggenaskan dan permukiman Israel di jalur gaza dibongkar. Dan pasukan israel dan warga berkisaran 9.0000 pemukin meninggal daerahkantong tersebut.

setahun setelah itu, warga palestina memberikan suara dalam pemilihan umum untuk pertama kalinya. Hamas memenangkan mayoritas. Namun, pecah perang saudara fatah-Hamas yang berlangsung berbulan bulan lamanya dan mengakibat kan korban ratusan atau kematian warga palestina.

Serangan Israel Ke Gaza.

Israel telah melancarkan empat serangan militer berkepanjangan di Gaza yakni di tahun 2008, 2012, 2013, dan 2021. jutaan warga palestina meniggal dan banyak juga anak-anak yang meninggal , tidak berdosa dan belasan rumah yang hancur karena perang tersebut. Pembangunan kembali hampir mustahil dilakukan dikarenakan pengepungan, tersebut menghalangi material kontruksi.

banyak peperangan yang terjadi antara Israel dan Gaza yang menewaskan jutaan orang yang tidak bersalah atas apa yang mereka perbuat. Dan banyak anak bayi dan balita yang meninggal yang tidak berdosa atas konflik ini, selalu menjadi medan pertempuran yang tidak bisa di elakkan, banyak memakan korban atas peperangan ini dan selalu terjadi.

Tanah Kanaan

Tragedi Tanah Kanaan merujuk pada peristiwa-peristiwa tragis dan konflik yang terjadi di wilayah yang dikenal sebagai Tanah Kanaan, yang kini merupakan bagian dari wilayah Israel dan Palestina. Ada beberapa aspek dari tragedi ini yang penting untuk dipahami, baik dalam konteks sejarah kuno maupun modern. Aspek Historis dan Arkeologis: Beberapa peristiwa yang tercatat dalam narasi Alkitab mengenai penaklukan Kanaan memiliki aspek historis. Yang kompleks dan seringkali kontroversial dalam studi arkeologi dan sejarah.

Konflik Modern

Berikut adalah konflik modern yang ada:

  • Konflik Israel-Palestina: Di era modern, wilayah Tanah Kanaan menjadi pusat dari konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Konflik ini mencakup masalah hak tanah, identitas nasional, dan masalah kemanusiaan.
  • Perang dan Ketegangan: Sejak pembentukan negara Israel pada tahun 1948, wilayah ini telah mengalami berbagai konflik militer, seperti Perang Arab-Israel, Intifadah, dan berbagai kekerasan lainnya. Hal ini telah menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi banyak orang, baik bagi warga Israel maupun Palestina.
  • Masalah Pengungsi dan Pemukiman: Sering kali, pengusiran dan penempatan pemukiman baru di wilayah yang diperebutkan memperburuk situasi kemanusiaan dan politik di kawasan tersebut

Dampaknya adalah banyak memakan korban serta terjadi pembunuhan berantai, banyak lagi jenis pembantaian yang terjadi antara Israel-Palestina. Setelah banyak nya pembunuhan yang terjadi atau peperangan banyak yang kehilangan segalanya serta keluarga mereka pun ikut serta menjadi korban peperangan Israel-Palestina. Dan semoga saja peperangan ini mereda dan tidak memakan korban lagi.

Kesimpulan

Segera konflik ini segera berhenti dan tidak lagi terjadi pembunuhan berantai, peperangan massal dan agar tidak terjadi korban selanjut nya seperti kematian anak yang tidak berdosa dan kehilangan segalanya kehilangan anak mereka kehilangan rumah mereka. Agar tidak terjadi peperangan lagi mari kita tunjukkan rasa kemanusian agar banyak yang sadar serta melakukan ibadah amal nya menurut kepercayaan masing-masing dan tidak menghina satu sama lain. Dan menunjuk kan rasa toleransi demi generasi berikutnya agar selanjut nya dan muda mudi bangsa dapat bersatu dan teguh. Agar peperangan tidak terjadi di masa sekarang dan berikutnya.

Banyak dari mereka menjadi pengungsi di negara-negara tetangga atau di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Yordania dan Mesir. 1948 dan Setelahnya: Perang 1948 menyebabkan eksodus massal warga Arab Palestina, yang sering disebut sebagai Nakba (malapetaka). Banyak dari mereka menjadi pengungsi di negara-negara tetangga atau di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Yordania dan Mesir. Ikuti terus perkembangan informasi menarik yang kami berikan seputar Konflik di Dunia.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *