|

Kiras Bangun – Pahlawan Nasional Asal Karo, Sumut, Berjuluk “Si Mata Merah”

Kiras Bangun adalah pahlawan Nasional pertama dari tanah karo yang dikenal dengan Garamata atau si Mata Merah.

Kiras Bangun - Pahlawan Nasional Asal Karo, Sumut, Berjuluk Si Mata Merah

Sejarah dan Riwayatnya

Lahir pada tahun 1852, di kampung BatuKarang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatra utara. Semasa mudanya, ia berkelana dari satu urung ( desa ) ke urung lain untuk memelihara norma, adat dan budaya. Kerja sama antar desa yang digalang tersebut menghasilkan pasukan yang disebut pasukan Urung, yang beberapa kali terlibat dalam pertempuran dengan belanda di Tanah Karo sejak tahun 1905.

Kiras Bangun juga memimpin gerakan bawah tanah di daerah tersebut. Sementara itu tentara belanda menggunakan taktik oportuniteit beginsel yang membuatnya keluar dari persembunyian dan menangkap dan serta membuang nya ke riung. Pada tahun 1909 sampai 1926, ia dibantu oleh kedua putra nya memimpin pemberontakan di Tanah Karo. Kiras yang dikenal dengan Garamata itu bersama kedua anak nya akhirnya di buang ke cipinang di mana ia terus berjuang melawan penjajahan belanda dalam bidang kemanusian, Dan meniggal dunia pada tahun 22 Oktober 1942 di karenakan faktor umur dan penyakit yang menimpanya dan di makam kan di tanah kelahiran nya yaitu di desa Batukarang

Anak muda

Kiras Bangun pada saat ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Meski begitu ia berhasil menguasai bahasa Melayu dan aksara Karo. Tak hanya itu, ia juga mampu membaca dan menulis huruf latin. Kiras Bangun juga pernah diangkat sebagai Ketua Panca Tradisi Karo hingga kemudian menjadi ketua Panca Kesenian di Batu Karang. 

Menjadi Pahlawan Nasional

Pada tahun 2005, nama Kiras Bangun di tetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh presiden Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Dan di hadirin oleh pejabat pejabat tinggi di indonesia untuk menghadiri makam pahlawan. Dan berdoa untuk seluruh pahlawan yang sudah gugur saat mempertahankan kemerdekaan seperti di Archipelago Indonesia.

Julukan Gara Mata

beliau punya julukan Garamata yang berarti Mata Merah. Hal ini berkaca dari aktivitasnya sejak usia muda yang terus berkelana dari desa ke desa untuk mewujudkan rasa kekeluargaan. Selain itu, kunjungan itu juga bagian dari ikatan kekerabatan warga Merga Silima serta terpeliharanya norma norma Agama, adat dan budaya Karo dengan baik. Dengan begitu Kiras Bangun juga sering berkelana di usia sangat muda dan pergi ke desa desa untuk berbaur dengan masyarakat dan membuat sekutu untuk mempertahankan tanah air kita Indonesia.

Baca Juga: Gunung Sinabung – Mengenal Dan Memahami Sejarah Nya

Makam Kiras Bangun

Makam Kiras Bangun

Makam Kiras Bangun terletak di batukarang tepat nya di jalan Barolingling Batukarang. Dan rumah nya pun masih berdiri kokoh di desa Batukarang, Banyak peninggalan Kiras Bangun yang sampai saat ini tidak ada yang tau,dan menjadi misteri, di karenakan masih banyak orang yang tidak tau, dan Kiras Bangun juga menjalani kehidupan nya dengan penyakit yang iya bawa. Tanggal 6 september 1904, Belanda memulai operasi militernya ke Tanah Karo. Belanda membawa pasukannya sejumlah 200 prajurit. Pada 8 september, mereka Berhasil sampai ke kabanjahe. Belanda menaklukkan Lingga dan mengambil Lingga Julu, kemudian segera memerintahkan pasukannya untuk mundur ke Batukarang.

Di batukarang serangan Belanda berhasil digagalkan oleh pasukan Karo. Namun, Bentang pertahanan lain, bentang mbesuka, berhasil diruntuhkan belanda. Kiras Bangun kembali menarik pasukannya. kali ini ke kampung nagari. sayangnya, usahanya kali ini gagal karena belanda berhasil menguasai Batukarang. Selama 10 bulan sejak Batukarang dierebut Belanda, Kiras Bangun Tidak Menyerah. Ia tetap melakukan perlawanan. Kiras Bangun tertangkap dan dibuang ke riung. Kiras Bangun wafat pada 22 Oktober 1942 di Batukarang. Untuk mengenang jasa jasanya, Beliau dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional pada 7 November 2005.

Pasukan Urung ( desa )

Pasukan Urung yang terdiri dari 3000 pasukan dari berbagai desa untuk tidak tunduk kepada pasukan Belanda. Rombongan kerap melakukan serangan mendadak atau serangan grilia untuk mempertahankan Tanah Karo.

Selain itu Tim Urung juga tidak mudah tunduk kepada Belanda yang akan menyerang Tanah Karo dan tidak pernah menyerah sedikitpun kepada tim Belanda. karena pemimpin yang kuat, Kiras Bangun, dan berbagai desa tidak akan menyerah begitu saja tanpa perlawanan, selalu peduli terhadap masyarakat dalam segala kondisi. Ia juga tak lupa menjalankan misinya sebagai pejuang Tanah Karo yang selalu berbaur dengan desa lain untuk merekrut pasukan urung.

  • Kiras Bangun dianugrahi gelar pahlawan Nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005
  • Beliau melalui kerja keras nya berhasil menggalang kekuatan lintas agama di Sumatra Utara dan Aceh untuk menentang penjajahan Belanda, mereka yang bergabung beberapa kali terlibat pertempuran dengan belanda di Tanah Karo.
  • Belanda ingin memperluas usaha perkebunan ke tanah karo, Dan dengan kepopuleran nya menumbuhkan keinginan Belanda untuk menjalin persahabatan dengan nya agar mereka leluasa membuka usaha perkebunan.
  • Belanda memasuki Tanah Karo pada 1902, dan memasuki Tanah Karo dengan mengirim pasukannya. namun lagi lagi, beliau dan pengikutnya berupaya menyatukan kekuatan untuk memberikan peringatan pada pihak Belanda agar segera meningalkan Tanah Karo
  • Pada 2019, Bupati Karo meresmikan Jembatan Napak Tilas Pahlawan Nasional Kiras Bangun di Desa Batukarang untuk Mengenang perjuangan nya

Kesimpulan

Kiras Bangun adalah seorang pejuang nasional yang memiliki kontribusi besar dalam bidang peperangan dan pergaulannya untuk merangkul masyarakat. Melalui pemikiran nya yang progresif dan nasionalitik, ia turut membangun fondasi ideologis dan konstitusional bagi berdirinya negara indonesia. Kiras Bangun dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah indonesia.

Dan masa peperangan melawan Belanda pihak-pihak yang terlibat pertempuran pasukan urung seperti rakyat atau pejuang lainnya yang melawan belanda pun berlangsung sengit dan pertempuran pun tidak bisa di elakkan.

Sejarah Indonesia adalah perjalanan yang mencakup perkembangan dari masa prasejarah, pengaruh dan kolonialisasi Eropa, perjuangan untuk kemerdekaan, hingga pembentukan negara modern, proses ini melibatkan perubahan politik, sosial dan ekonomi yang signifikan, sejarah indonesia menunjukkan bagaimana negara ini telah menghadapi tantangan dan kesempatan, dan bagaimana keragaman budaya dan kekayaan sumber daya alam telah memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasionalisme. Agar tidak ketinggalan dengan infomasi lain nya, bisa langsung klik link berikut ini storyups.com 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *