Kolaborasi Monash University, IKN Bakal Dibuat Anti Banjir Seperti Australia

Kolaborasi Monash University, Australia, dalam upaya merancang dan membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota yang tanggap air dan berkelanjutan.

Kolaborasi Monash University, IKN Bakal Dibuat Anti Banjir Seperti Australia

Kolaborasi ini tidak hanya berpusat pada aspek teknis pencegahan banjir. Tetapi juga menekankan pentingnya integrasi yang harmonis antara elemen manusia, alam, dan lingkungan buatan demi menciptakan sebuah kota yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan lingkungan.

Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memastikan IKN tidak hanya menjadi pusat pemerintahan yang modern. Tetapi juga contoh kota masa depan yang berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan iklim.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi uptudate menarik lainnya seputaran Archipelago Indonesia.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Mengapa Monash University Menjadi Pilihan Kemitraan IKN

Pemilihan Monash University sebagai mitra dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara bukan tanpa alasan. Mengingat reputasi universitas ini dalam keahlian di bidang tata kelola air dan pembangunan berkelanjutan.

Monash University, bersama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) dan pemerintah Australia. Berkolaborasi erat dengan Otorita IKN untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dan menerapkan konsep-konsep inovatif dalam pengelolaan air.

Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan IKN sebagai kota yang peka air, mampu mengelola sumber daya air secara efisien. Serta memitigasi risiko bencana seperti banjir dan kekeringan.Monash University telah menunjukkan komitmen dalam mendukung ambisi Indonesia mencapai energi nol bersih. Dengan fokus pada aspek energi nol bersih dari proyek IKN.

Selain itu, Fakultas Monash Art, Design & Architecture (MADA) juga terlibat dalam kolaborasi dengan ADB untuk mendukung IKN menjadi kota cerdas dan berkelanjutan. Keterlibatan berbagai disiplin ilmu dari Monash University ini menunjukkan pendekatan holistik dalam perancangan IKN, melampaui sekadar solusi teknis untuk masalah banjir.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Konsep Kota Tanggap Air (Water Sensitive City)

Konsep “Kota Tanggap Air” atau “Water Sensitive City” menjadi landasan utama dalam pengembangan IKN, yang bertujuan untuk mengatasi masalah seperti banjir, kekeringan, dan kemacetan lalu lintas. Konsep ini melibatkan integrasi elemen-elemen inovatif dalam rancangan kota untuk mengelola air hujan secara efektif dan meminimalkan dampak negatifnya.

IKN dirancang untuk mencakup lahan basah (wetlands), saluran air dangkal (swales), dan perkerasan berpori (porous pavement), yang semuanya berfungsi untuk menyerap dan mengelola air secara alami.Pendekatan ini sejalan dengan konsep “Sponge City” yang mengubah kota menjadi spons raksasa yang mampu menyerap, menyimpan, dan mengelola air hujan secara efektif.

Penerapan konsep ini di IKN diharapkan dapat mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air, dan mempromosikan penggunaan sumber daya air yang bijaksana. Indonesia belajar dari pengalaman berbagai negara, termasuk Australia, dalam pengembangan agenda “Kota Spons” untuk IKN.

Otorita IKN juga terus berupaya melakukan pencegahan banjir secara holistik. Mencakup rekomendasi kebijakan multisektor yang komprehensif.

Baca Juga: Walikota Bekasi Ngungsi ke Hotel Saat Banjir: Empati Tergugat, Warganet Meradang!

Solusi Penanggulangan Banjir di IKN

Solusi Penanggulangan Banjir di IKN

Meskipun IKN dibangun dengan konsep anti-banjir. Wilayah ini tetap menghadapi tantangan potensial terkait pengelolaan air. Perubahan tata guna lahan dari kawasan kehutanan menjadi perkotaan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dapat meningkatkan potensi banjir di masa depan.

Analisis hidrologi menunjukkan adanya peningkatan debit puncak dan volume limpasan air hujan seiring dengan perubahan tutupan lahan.Untuk mengatasi tantangan ini. Otorita IKN telah menyiapkan teknologi canggih dan menerapkan strategi pencegahan yang komprehensif.

Rancangan infrastruktur sumber daya air, seperti embung. Menjadi krusial untuk mendukung pembangunan di IKN dan berfungsi sebagai pengendali banjir. Data hujan harian digunakan untuk menganalisis kurva Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF) yang mampu memperkirakan besaran intensitas hujan untuk mendesain berbagai jenis bangunan air. Termasuk drainase dan kanal banjir.

Evaluasi tinggi embung juga dilakukan berdasarkan standar nasional dan Jepang untuk memastikan efektivitasnya dalam pengendalian banjir.

IKN Sebagai Model Kota Masa Depan yang Tangguh

Dengan kolaborasi yang kuat dan penerapan konsep “Kota Tanggap Air” dan “Sponge City”, IKN diproyeksikan menjadi model kota masa depan yang tangguh terhadap tantangan lingkungan​. Tujuan utamanya adalah menciptakan sebuah kota yang tidak hanya bebas dari masalah seperti banjir dan kekurangan air. Tetapi juga mampu berintegrasi secara harmonis dengan alam dan lingkungan sekitarnya.

Pembangunan IKN juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan tata kelola modern. Meskipun menghadapi tantangan struktural dan implementasi, visi untuk menciptakan IKN sebagai kota yang modern, adil, dan berkelanjutan tetap menjadi prioritas utama.

Melalui inovasi dan kolaborasi internasional. IKN berupaya mewujudkan masa depan perkotaan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Archipelago Indonesia terlengkap yang akan kami berikan setiap harinya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari nationalgeographic.grid.id
  • Gambar Kedua dari indonesiajuara.asia

Similar Posts