Mengenal Asal Usul Suku Dayak di Provinsi Kalimantan
Suku Dayak adalah suku terbbesar di provinsi kalimantan, Dayak di kenala sebagai masyarakat yang berani dan memiliki reputasi sebagai pejuang yang tangguh.
Suku Dayak juga terkenal dengan palima perangnya yang masing-masing memiliki kekuatannya tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Suku Dayak. Dibawah ini Archipelago Indonesia akan memberikan ulasan yang menarik mengenai sejarah Danau Toba yang mempesona di Provinsi Sumatera Utara
Sejarah dan Asal Usul
Suku dayak memiliki asal-usul keturunan dari imigran yang berasal dari provinsi Yunnan di China Selatan, tepatnya di Sungai Yang Tse Kiang, Sungai Mekong, dan Sungai Menan.
Tradisi Suku Dayak
Suku ini memiliki beberapa tradisi, diantarannya cukup khas dan di kenal akan keunikannya. Berikut adalah beberapa tradisi unik dari masyarakat di Kalimantan:
1. Tradisi Kuping Panjang
Suku Dayak di Kalimantan timur memilki teradisi unik yaitu memanjangkan daun telinganya, Untuk memanjangkan telingannya sendiri dapat digunakan dengan logam atau pemberat yang digunakan seperti anting-anting.
Tradisi ini memiliki aturan yang dimana, prempuan dari suku ini dapat memanjangkan telinga hindda dada, sementara untuk laki-laki bisa memangjangkan telinga hingga bawah dagu. Selain sebagai simbol kecantikan, tradisi ini juga digunakan untuk menunjukkan status kebngsawan dan melatih kesabaran.
2. Tradisi Ngayau
Tradisi Ngayau adalah kegiatan berburu kepala musuh yang dilakukan beberapa rumpun Dayak saja, yaitu Ngaju, Iban, serta Kenyah. Ngayu ini salah satu tradisi sudah di hentikan karena dianggap sangat mengerikan dan penuh dendam.
3. Tradisi Tato Tradisional
Masyarakat Suku ini dikenal dengan tato sebagai seni ukir atau rajah pada tubuh mereka. Suku Iban di perkirakan telah mengenal tato sejak tahun 1500 SM-500 SM. Selain sebagai seni ukir tato tersebut digunakan suku Iban untuk mengenal kawan dan lawannya.
4. Tiwah
Tiwah merupakan tradisi pemakaman dengan membakar tulang belulang dari kerabat yang telah meninggal dunia. Tradisi tiwah dilakukan sesuai kepercayaan kahariang oleh masyarakat Dayak Ngaju. Ketika melaksanakan tradisi Tiwah,keluarga yang ditinggalkan akan menari dan bernyanyi sambil mengelilingi jenazah. Menurut kepercayaan, Tiwah di percaya akan mengantarkan arwah dari orang yang telah meninggal agar mudah menuju dunia akhirat atau disebut pula dengan nama Lewu Tatau.
Baca Juga: Tragedi Sampit: Konflik Berdarah Antara Suku Dayak dan Madura
Hubungan Dengan Alam
Suku Dayak memiliki hubungan yang erat dengan alam, karena menganggap alam sebagai sumber kehidupan. Merek menerapkan kearifan lokal dengan menjaga kelestarian alam.
- Hutan, sungai, dan tanah dianggap memiliki jiwa dan harus dihormati.
- Hutan dipandang sebagai tempat sakral harus di jaga kelestariannya.
- Hutan dan sunggai dipandang sebagai tetangga yang merupakan tempat roh leluhur tinggal.
- Isen Mulang artinya pantang menyerah.
Sikap demikian sejak masa lalu mau tidak mau harus mereka memiliki karena tuntutan hidup di alam.
Kesimpulan
Suku Dayak merupakan salah satu suku yang memiliki sejarah panjang dan budaya kaya di kalimantan, Indonesia. Suku ini memiliki tradisi dan kebiasaan yang unik, seperti tradisi-tradisi yang unik yang mencerminkan identitas dan kebudayaan mereka. Keberadaan Suku ini juga sangat penting bagi ekosistem hutan dan lingkungan, karena mereka memainkan peran besar dalam menjaga keseimbangan alam dan memelihara sumber daya alam.
Namun, beberapa masalah sosial dan ekonomi juga melingkupi masyarakat Suku saat ini, seperti pengurangan hak atas tanah dan pengaruh modernisasi yang mengancam keberlangsungan budaya mereka. Oleh karena itu, penting untuk memperjuangkan dan melindungi hak dan budaya Suku Dayak, serta menghotmati dan memahami keanekaragaman budaya di Indonesia. Bagi anda yang ingin mendapatkan informasi menarik lainnya mengenai sejarah dan budaya yang ada di Indonesia, anda bisa mengunjungi Archipelago Indonesia.
