Mohammad Hatta – Wakil Presiden Pertama Indonesia

Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang dapat memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Mohammad Hatta tokoh negarawan dan ekonom yang memberikan kontribusi penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau sebagai Proklamator Kemerdekaan berasama rekannya yaitu Soekarno memainkan peran yang penting dalam Kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda sekaligus memproklamasikannya pada 17 Agustus 1945.

Perannya dalam pemerintahan Indonesia bukan hanya sebagai wakil presiden, beliau pernah menjabat sebagai Perdana Menteri di Kabinet Hatta. Di dalam bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangannya terhadap perkembangan koperasi membuat beliau dijuluki Bapak Koperasi. Berikut ini Archipelago Indonesia akan memberikan informasi yang menarik tentang moahmmad hatta

Latar Belakang Mohammad Hatta

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau memperoleh pendidikan awal di sekolah Belanda dan kemudian melanjutkan studi di Belanda, di mana ia mengenal ide-ide pergerakan nasionalis dan sosialis.
Beliau lahir sebagai anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dengan lingkungan keluarga. yang sangat taat dan patuh melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurrahman Batuhampar terkenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar, sangat sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri. Dan sementara itu, ibunya berasal dari keluarga pedagang. Beberapa keluarga mamaknya merupakan pengusaha besar di Jakarta.

Kepemimpinan Politik Mohammad Hatta

Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama pada periode 1945-1956, menemani Soekarno yang menjabat sebagai Presiden. Ia turut aktif dalam merumuskan berbagai kebijakan ekonomi dan politik awal negara Indonesia merdeka. Ia juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat demokratis. Terlihat ketika masa perjuangan kemerdekaan Indonesia selalu melalui jalur diplomasi, visioner, strategis, multikural, transaksional, suportif, dan otokratis. Beliau juga dikenal sebagai seorang tokoh yang sangat jujur ​​karena tidak pernah melakukan praktik Korupsi.

Kontribusi Pemikiran Mohammad Hatta

Selain sebagai seorang pemimpin politik, beliau juga dikenal sebagai seorang pemikir yang kritis. Ia memiliki pandangan ekonomi yang sangat mengedepankan kemandirian ekonomi dan keadilan sosial. Contoh Salah satu karya pentingnya adalah “Nasionalisme Indonesia dan Warisannya”, yang memberikan pandangan mendalam tentang nasionalisme Indonesia. Pada tahun 1927, ia bersama Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI), yang kemudian dijadikan garda terdepan dalam perjuangan kemerdekaan. Beliau juga aktif dalam menulis dan menyampaikan pidato yang menginspirasi. Memotivasi rakyat untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan.

Menjadi Wakil Presiden Pertama Indonesia

Pada 17 Agustus 1945, hari yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Beliau bersama Soekarno secara resmi memproklamasikan kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pukul 10.00 WIB. Dan keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, beliau sudah resmi dipilih sebagai Wakil Presiden RI yang pertama menggantikan Presiden Soekarno.

Baca Juga: Tugu Salak Di Padang Sidempuan Dan Sejarahnya

Pengabdian Pada Pembangunan Bangsa

Setelah pensiun dari jabatan pemerintahan, ia tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Ia terus memberikan pemikiran dan arahan bagi masyarakat dalam perkembangan bangsa Indonesia, terutama dalam hal pendidikan dan pembangunan ekonomi. Dia hidup dengan kehidupan yang sangat sederhana dan tulus dalam berinteraksi dengan rakyat. Ketulusannya dalam melayani masyarakat tanpa pamrih dan mengedepankan kepentingan bersama di atas segalanya adalah bukti nyata bahwa jujur ​​merupakan landasan yang kuat bagi setiap seorang pemimpin yang berintegritas. Beliau juga tak pernah menyesal atas keputusan yang telah beliau buat. Kegiatan sehari-hari ia setelah pensiun adalah menambah penghasilan menulis buku dan mengajar.

Warisan Dan Penghargaan

Beliau sangat dihormati sebagai salah satu Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Soekarno. Ia dianugerahi berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri sebagai pengakuan atas perannya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan di Indonesia. Ia juga dihormati dengan berbagai penghargaan, termasuk gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional, yang diberikan oleh pemerintah Indonesia atas jasanya yang luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan.

Masa Pengasiangan Mohammad Hatta 

Sekembalinya beliau dari Belanda, ia ditawarkan masuk kedalam kalangan Sosialis Merdeka atau sering disebut OSP untuk menjadi anggota parlemen dari Belanda, dan menjadi tamu terhormat di kalangan Rakyat Indonesia pada saat itu. Utusan dari OSP mengirimkan sebuah pesan pada tanggal 6 Desember 1932, yang berisi kesediaannya menerima pencalonan anggota Parlemen. Ini disebabkan ia berpikir bahwa ia tidak setuju orang Indonesia menjadi anggota di Parlemen Belanda. Sebetulnya dia menolak masuk, dengan alasan perlu berada dan berjuang di Indonesia. Akan tetapi, pemberitaan di Indonesia mengatakan bahwa beliau menerima kedudukan tersebut, sehingga Soekarno berpendapat dan menuduhnya tidak konsisten dalam menjalankan sistem yang tidak kooperatif. Setelah ia kembali dari Belanda, Sjahrir tidak dapat kembali ke Belanda dikarenakan keduanya terlanjur ditangkap Belanda pada 25 Februari 1934 dan dibuang ke Digul, dan setelah itu ke Banda Neira. Baik di Digul maupun Banda Neira, beliau banyak menulis di dalam koran Jakarta, ada juga untuk majalah di Medan.

Kematian Dan Gelar Pahlawan

Beliau meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1980 pukul 18.56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Setelah sebelas hari ia dirawat di sana. Selama hidupnya, beliau telah dirawat di rumah sakit sebanyak 6 kali pada tahun 1963, dan terakhir pada 3 Maret 1980. Keesokan harinya, beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. , ia menetap di kediamannya Jalan Diponegoro, Jakarta dan menetap di TPU Tanah Kusir, Jakarta, juga disambut dengan upacara kenegaraan yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden saat itu, yaitu Adam Malik. Setelah kematiannya, Pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Proklamator Kemerdekaan kepadanya pada tanggal 23 Oktober 1986 bersamaan dengan peringatan Bung Karno. Pada tanggal 7 November 2012, beliau secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional.

Kesimpulan

Mohammad Hatta merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Dan masih dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional yang memiliki visi dan misi yang jauh ke depan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Beliau juga bukan hanya seorang pejuang kemerdekaan, tetapi juga seorang pejuang yang sangat hebat yang memberikan sumbangsih besar bagi Indonesia. Dengan semangat dan ketekunannya ia membantu membentuk negara merdeka dan memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya. Warisannya tetap hidup dalam semangat perjuangan dan cinta tanah air. stoyups.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *