Permainan Tradisional Pulau Jawa Yang Seru Dan Menarik

Permainan Tradisional Pulau Jawa kini mulai memudar karena perkembangan zaman. Maka kita perlu mempertahan itu sebagai bentuk warisan budaya daerah.

Permainan-Tradisional-Pulau-Jawa-Yang-Seru-Dan-Menarik

Beberapa Manfaat Permainan Tradisional Jawa

Permainan tradisional sudah ada sejak lama di wariskan ke generasi, meskipun adanya sedikit perubahan, namun memiliki manfaat yang sangat penting untuk perkembangan sosial, dan emosional, seseorang. Berikut manfaat yang ada di permainan tradisional:

  • Meningkatkan kreativitas dan imajinasi karena permainan memiliki unsur kreatif seperti menari dan menyanyi.
  • Meningkatkan keterampilan sosial karena Permainan tradisional mengandung unsur kerjasama dan saling bergantung.
  • Meningkatkan kesabaran dan keuletan seperti permainan congklak yang harus memakai strategi dan kesabaran.
  • Meningkatkan nilai-nilai moral karena dalam permainan kita harus saling menghormati dan saling membantu serta menghargai.

Sejarah Permainan Tradisional Pulau Jawa

Dimainkan oleh masyarakat sejak zaman dahulu, awalnya permainan ini berasal dari orang Hindu-Buddha dan di pengaruhi oleh budaya Tionghoa dan Arab yang masuk ke Pulau Jawa melalui perdagang. Dan juga di pengaruhi kebudayaan Islam dan Eropa yang masuk ke pulau Jawa. Berikut beberapa Permainan Tradisional Jawa:

1. Congklak (Permainan Tradisional Jawa Yang Masih Eksis)

Untitled-7Congklak-(Permainan-Tradisional-Jawa-Yang-Masih-Eksis)

Merupakan permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Di Sumatra yang berkebudayaan Melayu menyebut permainan ini dengan nama congkak. Biasanya di mainkan oleh dua orang dan menggunakan papan yang dinamakan papan congklak memiliki dua sisi masing-masing sisi memiliki 6 lubang kecil dan 2 lubang sedikit besar, dimana sisi kanan adalah milik sang pemain. Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang bisa diambil termasuk seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain. Pemenangnya yaitu pemain yang mendapatkan biji terbanyak. Permainan ini masih sering di mainkan oleh generasi sekarang.

2. Enggrang

Untuk memainkan permainan ini membutuhkan skill keseimbangan yang baik dari pemainnya, agar dapat berdiri di atas sepasang enggrang tersebut. Enggrang adalah tongkat yang terbuat dari bambu panjang. Sekitar 50cm dari tanah terdapat bambu memanjang kecil yang digunakan sebagai pijakan kaki pemain.

Baca Juga: Adat Istiadat Suku Nias – Tradisi Leluhur Dan Sejarahnya

3. Bola Bekel

Atau di sebut Bekelan, permainan ini biasanya di gemari oleh anak-anak perempuan. Bisa di mainkan oleh satu pemain saja. Permainan ini menggunakan satu bola karet kecil dan juga 7 buah biji bekel. Bola dilempar dan pemain harus cepat mengambil satu biji, hal ini dilakukan terus-menerus hingga biji habis. Peraturan yang paling penting dalam permainan ini adalah jika biji gagal diambil atau bola gagal ditangkap maka pemain akan gugur.

4. Cublak-Cublak Suweng

Cublak-Cublak-Suweng

Permainan ini mengandung sebuah lagu yang berjudul seperti nama permainannya, permainan ini umumnya di mainkan oleh anak-anak jawa, khususnya Jawa Tengah dan Timur, cara bermainnya yaitu di awali dengan hompipa atau gambreng sebagai penentu yang kalah pertama kali. Lalu ia yang kalah akan berperan menjadi Pak Empong, yang berbaring terlungkup ditengah dan anak-anak yang lain duduk membentuk lingkaran di sekitar Pak Empong. Dan mereka yang melingkari Pak Empong membuka telapak tangan menghadap ke atas dan diletakkan di punggung Pak Empong. Kemudian ada satu anak yang memegang biji/kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-cublak Suweng.

5. Bentengan

Adalah permainan yang mengutamakan kekompakan dan kecerdasan dalam menyusun strategi, permainan ini terdiri dari dua kelompok yang masing-masing beranggotakan lebih dari 4 atau 8 orang. Dan masing-masing kelompok memiliki pemain dengan peran yang berbeda yaitu, pemain bertahan, penyerang, dan pengalih perhatian. Permainan ini juga membutuhkan area yang cukup luas, karena melibatkan banyak pemain. Setiap kelompok harus menjaga bentengnya masing-masing yang berupa tiang, pohon, atau tembok. Cara bermain permainan Bentengan yaitu pemain menentukan salah satu orang sebagai penjaga. Lalu anak lain harus mencari mangsa dengan menyentuh peserta tim lain, jika tersentuh akan dinyatakan gugur. Jika ingin aman, pemain harus kembali ke benteng. Bagi penyerang atau pemangsa jika di sentuh oleh musuh yang ada di bentengnya akan dinyatakan gugur.

Dengan mengenal dan memainkan permainan tradisional ini kita dapat menghargai dan terus menjaga warisan budaya yang kita miliki. Semoga artikel ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi kamu untuk terus melestarikan Permainan Tradisional Di Indonesia.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *