Provinsi Indonesia Di Jawa Lengkap Dengan Asal Mulanya
Provinsi Indonesia Di Jawa – Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia sehingga memiliki banyak provinsi di Nusantara, salah satunya di Kepulauan Jawa.
Jawa merupakan sebuah pulau yang ada di Indonesia yang terletak di kepulauan Sunda Besar dan menjadi pulau terluas ke-13 di dunia. Jumlah penduduk di Pulau Jawa sekitar 150 juta dan dihuni oleh 60% total populasi Indonesia. Pulau Jawa memiliki enam provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten, serta dua wilayah khusus yaitu DKI Jakarta (Daerah Khusus Ibukota Jakarta) dan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Asal Mula Provinsi Indonesia Di Jawa
Jawa merupakan pulau yang terbentuk dari aktivitas vulkanik. Deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran yang terbentang dari timur hingga barat Kepulauan Jawa, dengan dataran yang terbentuk akibat endapan di bagian utara. Pulau Jawa dipisahkan oleh selat Pulau Sumatra di barat laut, dan Pulau Kalimantan di utara, Pulau Madura di bagian timur laut, dan Pulau Bali di wilayah sebelah timur. Dan di bagian sebelah selatan pulau Jawa terbentang Samudra Hindia.
Memperkenalkan Provinsi Indonesia Di Jawa
Secara Otonom Pulau Jawa memiliki enam Provinsi yang tersebar di ujung Barat sampai ujung Timur. Luas Pulau Jawa adalah 128.297 Km persegi.
1. Jawa Barat
Merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa di mulai sejak abad ke 5, saat itu Jabar merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara. Hal ini bisa di buktikan dari banyak nya peninggalan prasasti dan prasejarah di Jabar mengenai Kerajaan Tanumanegara. Begini awal mula terbentuknya Provinsi Jawa Barat:
- Abad ke 8 Kerajaan Tarumanegara runtuh sehingga kekuasaan di bagian barat di lanjutkan oleh Kerajaan Sunda atau di kenal Pajajaran.
- Abad ke 16 Kepemimpinan di jabar berkembang, dan muncul Kesultanan Cirebon saat itu.
- Abad ke 17, Belanda/VOC memasuki Jayakarta berniat menguasai wilayah Banten.
- Abad ke 19 VOC mengembangkan dan mendirikan kekusaannya.
Upaya yang di lakukan VOC terjadi di tahun 1603 Masehi. Saat itu Banten mengizinkan untuk kongsi dengan Belanda, sehingga belanda mendirikan bentengnya, dan mendirikan kantor-kantornya. Pada Tahun 1925 Hindia-Belanda Membentuk Provinsi Jawa Barat namun baru di umumkan pada 17 Agustus 1945. Pada tanggal 19 Agustus 1945 Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan (PPKI) di umumkannya Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi Indonesia.
2. Jawa Timur (Provinsi Indonesia Di Jawa Paling Luas)
Merupakan Provinsi yang palingbersejarah dan berpengaruh untuk Indonesia, kekayaan budayanya hingga sejarah panjang yang menjadikannya sebagai pusat peradaban dan perkembangan Indonesia selama bertahun-tahun. Awalnya Jawa Timur adalah bagian dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Saat itu Tokoh yang paling berpengaruh bagi Jawa Timur adalah Mpu Shendok (927-947). Di abad ke 13 terjadi perkembangan baru dalam struktur ketatanegaraan di Jawa Timur. Ditandai dengan munculnya sebuah struktur baru dalam pemerintahan yakni Provinsi. Begini awal mula terbentuknya Provinsi Jawa Timur:
- Pada masa Mataram Jawa Timur di sebut dengan Bang Wetan.
- Seluruh wilayah Bang Wetan di ambil alih oleh pemerintah Hindia-Belanda setelah perang Diponogoro berakhir pada tahun 1830.
- Periode 1830-1829 belanda menjalankan pemerintahan dengan hubungan VOC di bawah Batavia dan Bupati di wilayah sekitarnya.
- Awal tahun 1900 Meningkatkan pemerintahannya dengan menerapkan politik Imperialisme kontemporer.
- Tahun 1929 Mereka membentuk Provinsi Jawa Timur atau Provincient Van Oost Java.
3. Jawa Tengah
Provinsi ini letaknya terjepit oleh dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Timur. Sejarah Jawa Tengah bisa di telusuri sejak masa praaksara terdapat penemuan purbakala terbesar di seluruh wilayah Indonesia dan merupakan situs manusia purba terpenting di dunia yakni Situs Sangiran. Berada di kabupaten sargen dan karanganyar dengan luas 59.21 Km persegi. Begini awal mula terbentuknya Provinsi Jawa Tengah:
- Masa Hindu-Buddha runtuh mulailah kerajaan Islam (Kerajaan Demak) tahun 1478 di pesisir utara Jateng.
- Kerajaan Demak runtuh muncullah kerajaan Pajang kemudian Mataram Islam.
- Lalu Kerajaan terpecah dua di abad ke 18 menjadi (kasunanan surakarta) dan (kasultanan Yogyakarta)
- Kesultanan Yogayakarta dibagi menjadi dua dengan Kadipaten Mangkunegaran.
- Di masa penjajahan Belanda, Pemerintahan Jawa terbagi atas keresidenan, kabupaten, kotapraja, dan kecamatan.
- Di ubah oleh Jepang pada tahun 1942, menetapkan seluruh Jawa kecuali kerajaan, yaitu keresidenan, kotapraja, kabupaten, distrik, dan kelurahan.
- Kemudian merdekalah Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan memiliki 8 Provinsi di antaranya adalah Jawa Tengah dan di tanggal 19 Agustus Raden Panji Suroso Condronegoro di lantik menjadi Gubernur pertama Jawa Tengah.
Baca Juga: Sejarah Suku Jawa – Mengorek Asal-Usul Budaya, Bahasa Dan Profesi
4. Banten
Adalah Provinsi yang berada di ujung Barat pulau Jawa yang dulunya merupakan salah satu bagian Provinsi Jawa Barat. Begini awal mula terbentuknya Provinsi Banten:
- Pada abad ke 5 Banten merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara, lalu Kerajaan ini runtuh dan di ambil alih oleh Kerajaan Sunda.
- Abad ke 16 Bangsa Portugis memperluas pengaruhnya di tanah Jawa. Kesultanan Demak dan Cirebon tidak tinggal diam dan memberikan penyerangan untuk menaklukkan Pelabuhan Sunda Kalapa dan Banten berhasil di duduki oleh Portugis.
- Kemudian Banten di jadikan sebagai Kesultanan oleh Maulana Hasanuddin sebagai Raja, yakni putra Sunan Gunung Jati.
- Tahun 1651-1682 Banten memasuki masa kejayaan saat di perintah oleh Sultan Ageng Tirtayasa.
- Setelah Sultan Tirtayasa turun tahta, Banten berada di genggaman VOC.
- Abad ke 19 Banten di serang Belanda karena sultan yang berkuasa kala itu menolak utnuk memindahkan ibu kotanya ke Anyar.
- Tahun 1926 Banten masuk ke wilayah Provinsi Jawa Barat. Lalu setelah kemerdekaan para elite Banten menginginkan wilayah Banten memiliki pemerintahan otonomi sendiri dan lepas dari Jawa Barat. Namun pihak pemerintah mengabaikannya.
- Sahnya UU NO 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten, dan masyarakat sepakat bahwa tanggal 4 oktober adalah hari jadi Provinsi Banten.
5. DKI Jakarta
Memiliki luas sebesar 664.01 km persegi, dan memiliki penduduk sebanyak 11.240.000 jiwa, DKI Jakarta juga merupakan kota metrapolitan. Begini awal mula terbentuknya Provinsi DKI Jakarta:
- Di abad ke 16 pengembara Eropa menyebut Jakarta sebagai Sunda Kalapa yaitu pelabuhan utama kerajaan Sunda.
- Tanggal 22 juni 1527 pelabuhan Sunda Kalapa di serang oleh Pangeran Fatahillah dan ia mengganti nama Sunda Kalapa Menjadi “Jayakarta”.
- Abad ke 16 VOC mengambgil alih kekuasan Jayakarta dan mengganti namanya menajdi Batavia.
- Abad ke 20 Batavia menjadi pusat pergerakan nasional, kemudian jepang menduduki Indonesia akibat perang dunia II di tahun 1942-1945.
- Jepang mengubah Batavia menjadi Jakarta Tokubetsu Shi atau Jakarta.
- Masuk era Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, dan jakarta menjadi pusat politik.
- Pada tahun 1964 Jakarta resmi menjadi Ibu Kota Negara.
- Tanggal 31 Agustus 1999 Jakarta di perbarui menjadi pemerintah Provinsi.
- Lalu 30 Juli 2007 Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berganti menjadi DKI Jakarta.
6. Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menimbulkan penyingkatan nomenklatur menjadi DIY. merupakan Provinsi terkecil setelah DKI Jakarta. Sebelum merdekanya Indonesia Yogyakarta memiliki pemerintahan sendiri (Daerah Swapraja) yakni Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Dalam memperjuangkan Kemerdekaan NKRI. DIY memiliki peran penting yakni sebagai Ibu kota Indonesia pada tanggal 4 Januari 1946 sampai 27 Desember 1949. Begini awal mula terbentuknya Provinsi DIY:
- Pangeran Mangkubumi mendirikan Kesultanan Ngayogyakarta pada tahun 1755 & Pangeran Natakusuma mendirikan Kadipaten Pangkualam pada tahun 1813.
- Kedaulatan mereka berdua di akui oleh masyarakat kolonial Belanda.
- Pemerintahan Kasultanan Yogyakarta diatur kontrak politik pada tahun 1877, 1921, dan 1940, antara Sultan dengan Pemerintah Belanda. Ini menunjukan bahwa mereka tidak patuh begitu saja pada Belanda.
- Pada masa pendudukan Jepang, mereka mengakui Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa.
- Sri Sultan Hamengku Buwono dan Sri Paku Alam menyatakan kepada Presiden RI bahwa Daerah Kasultanan Ngayogyakarta dan Daerah Kadipaten menjadi wilayah Negara RI, digabungkan menjadi satu kesatuan yang dinyatakan sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sri Sultan Hamengku Buwono dan Sri Paku Alam sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.