Pulau Rangsang, Permata Tersembunyi di Riau yang Memikat
Pulau Rangsang berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau bagian dari gugusan pulau‑pulau kecil terluar Indonesia Selat Malaka.

Pulau ini secara administratif digolongkan sebagai salah satu daerah PPKT (Pulau-Pulau Kecil Terluar), sehingga memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan laut dan garis pangkal wilayah kelautan Indonesia.
Sebuah Pulau di Ujung Pesisir Riau
Pulau Rangsang berada di Provinsi Riau, tepatnya dalam administrasi Kepulauan Meranti. Luas daratannya sekitar 908 kilometer persegi, menjadikannya salah satu pulau terbesar di gugusan kepulauan di lepas pantai Sumatra.
Letaknya yang menghadap langsung ke Selat Malaka menjadikan Rangsang sebagai bagian dari garis depan wilayah pesisir dan perairan terluar Indonesia. Pulau ini membentang panjang dan relatif datar, dengan bentang alam yang didominasi daratan gambut, hutan belukar, kawasan pesisir dan perkampungan nelayan serta ladang perkebunan.
Kehidupan masyarakat di Pulau Rangsang sebagian besar bergantung pada laut dan alam sekitarnya. Mata pencaharian utama masyarakat setempat meliputi nelayan, petani kelapa, karet, dan berbagai usaha tradisional lainnya.
Dengan demikian, pulau ini menghadirkan keseimbangan antara kehidupan pesisir, alam, dan komunitas lokal sebuah gambaran Indonesia yang jauh dari gemerlap kota dan industri, namun kaya akan identitas lokal dan tradisi.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Keindahan Pantai Pulau Rangsang
Meski tidak sepopuler destinasi wisata mainstream, Pulau Rangsang menyimpan keindahan alam yang memikat bagi mereka yang mencari suasana tenang dan alami. Bagian pesisir pulau menawarkan pantai dan laut yang relatif masih asri, dan di beberapa titik lautnya terdapat terumbu karang serta biota laut yang beragam menarik bagi penyuka snorkeling atau diving.
Saat cuaca mendukung, pasir pantai, laut yang tenang, dan suasana alami pulau menghadirkan panorama yang memanjakan mata. Bagi wisatawan yang ingin melarikan diri dari keramaian dan hiruk‑pikuk kota, Rangsang menawarkan alternatif berupa ketenangan, kebebasan, dan kedekatan dengan alam.
Aktivitas seperti berjalan di tepi pantai, berenang. Atau menikmati matahari terbenam bisa memberikan pengalaman sederhana namun berkesan, jauh dari komersialisasi.
Baca Juga: Pulau Liwungan, Surga Tersembunyi Banten Yang Wajib Kamu Kunjungi
Daya Tarik Alam Pulau Rangsang

Bagi pecinta alam dan petualangan laut. Pulau Rangsang menawarkan suasana berbeda dari pulau‑turis komersial. Garis pantainya menyajikan panorama laut lepas, pasir, dan hutan pesisir yang di beberapa titik masih mempertahankan ekosistem alami.
Kawasan pesisir Rangsang khususnya di bagian yang dikenal sebagai Pantai Selat Rangsang disebut sebagai salah satu lokasi yang cocok untuk snorkeling, diving, berenang, memancing, atau sekadar menikmati pasir dan debur ombak.
Di sini, pengunjung memiliki kesempatan untuk merasakan kedekatan dengan alam merasakan angin laut tropis. Melihat laut yang membentang luas, dan mungkin menemukan kehidupan bawah laut yang masih terjaga.
Waktu terbaik untuk mengunjungi kawasan wisata pantai di Rangsang umumnya berada di antara bulan April hingga Oktober. Pada periode ini, kondisi laut dan cuaca relatif bersahabat dibandingkan saat musim angin utara berlangsung. Di mana gelombang laut bisa mencapai beberapa meter dan membuat aktivitas laut berisiko.
Bagi wisatawan yang mencari ketenangan, keaslian alam, dan suasana pulau tradisional Indonesia sebelum padatnya pariwisata modern Pulau Rangsang bisa menjadi pilihan ideal.
Upaya Pelestarian Pulau Rangsang
Menyadari pentingnya Pulau Rangsang sebagai bagian dari wilayah pesisir dan terluar Indonesia. Pemerintah melalui beberapa kebijakan mulai memberikan perhatian khusus.
Salah satunya adalah ketika Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan sertifikasi hak atas tanah di bagian pulau sebagai bagian dari kawasan strategis nasional status yang diharapkan membantu pengelolaan, pengawasan, dan pemanfaatan pulau secara berkelanjutan.
Selain itu, ada wacana untuk mengusulkan Pulau Rangsang sebagai zona ekonomi khusus upaya yang diharapkan bisa membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Bila dikelola dengan hati‑hati, pemanfaatan potensi ekonomi dan alam pulau bisa dilakukan tanpa mengorbankan lingkungan. Penting pula pelestarian mangrove dan rehabilitasi pesisir. Karena vegetasi pesisir seperti mangrove bisa menjadi pelindung alami terhadap abrasi dan intrusi laut.
Pemerintah Riau sempat menyuarakan komitmen untuk menanam kembali mangrove serta mengembalikan fungsi lingkungan pesisir. Khususnya di pulau-pulau terluar seperti Rangsang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari phinemo.com
- Gambar Kedua dari tempatwisata.pro
