Pulau Run, Kisah Pulau Kecil Yang Pernah Ditukar Dengan Manhattan
Pulau Run, pulau kecil yang nyaris tak dikenal, memiliki sejarah unik karena pernah ditukar dengan Manhattan dalam perjanjian kolonial.

Pulau Run di Maluku Tengah bukan sekadar pulau kecil. Dengan panjang sekitar 3 km dan lebar kurang dari 1 km, pulau ini menyimpan sejarah luar biasa yang pernah mengubah peta dunia. Kaya rempah, terutama pohon pala, Pulau Run pernah menjadi bagian perjanjian Inggris-Belanda yang menukar pulau ini dengan wilayah kini dikenal sebagai Manhattan, New York.
Berikut ini Archipelago Indonesia akan membahas Pulau Run, pulau kecil dengan sejarah unik yang pernah ditukar dengan Manhattan pada masa kolonial.
Sejarah Dan Keunikan Pulau Run
Pulau Run memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi pada abad ke-17 karena menjadi habitat utama pohon pala (Mysristica fragrans), komoditas rempah yang sangat mahal di pasar internasional. Pada masa itu, rempah pala bahkan memiliki harga yang bersaing dengan emas, membuat Pulau Run menjadi sangat strategis.
Pada tahun 1603, Inggris menguasai Pulau Run melalui Perusahaan Hindia Timur Britania. Namun, Belanda sebagai kekuatan kolonial lewat VOC merasa terganggu karena ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara, sehingga tercetus konflik untuk menguasai pulau ini.
Konflik antara Inggris dan Belanda akhirnya mencapai titik damai dengan penandatanganan Traktat Breda pada tahun 1667. Dalam perjanjian ini, Belanda dan Inggris sepakat melakukan pertukaran wilayah, Inggris menyerahkan Pulau Run, sementara Belanda menyerahkan wilayah Nieuw Netherland yang kemudian menjadi Manhattan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Pertukaran Yang Bersejarah Dan Kontroversial
Traktat Breda menjadi salah satu perjanjian pertukaran wilayah paling signifikan dan kontroversial dalam sejarah dunia. Inggris mendapatkan Manhattan, yang kemudian berkembang menjadi pusat ekonomi dan budaya global, sedangkan Belanda menerima Pulau Run, yang meskipun kaya rempah, tidak berkembang sebesar Manhattan.
Sejarah ini sering disebut sebagai “pertukaran terburuk” bagi Belanda karena dalam waktu singkat mereka kehilangan dominasi rempah-rempah di Maluku. Sementara itu, Manhattan menjadi simbol kejayaan dan kemakmuran dunia modern.
Kini, sejarah pertukaran ini diabadikan dengan didirikannya prasasti peringatan 350 tahun Treaty of Breda di Pulau Run, bagian dari Kepulauan Indonesia. Prasasti ini ditandatangani tokoh nasional dan internasional sebagai pengingat perjalanan sejarah yang unik.
Baca Juga: Liburan Sempurna Bersama Keluarga di Danau Sicike-cike
Kondisi Dan Keindahan Pulau Run Saat Ini

Meski memiliki sejarah besar, Pulau Run saat ini adalah sebuah pulau kecil yang tenang dan asri. Panjangnya sekitar 3 km dengan lanskap alam yang masih alami, menjadikan pulau ini tempat yang menarik untuk pecinta sejarah. Pulau ini juga ideal bagi wisatawan yang menyukai wisata alam.
Pulau ini juga menyimpan keunikan berupa pohon pala yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal. Tradisi dan budaya masyarakat sekitar masih erat kaitannya dengan rempah-rempah, menjadikan Pulau Run sebuah warisan budaya yang penting.
Pemerintah setempat juga terus berupaya menjaga kelestarian alam dan sejarah Pulau Run. Hal ini termasuk pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan preservasi budaya dan lingkungan.
Makna Sejarah Dan Warisan Budaya Pulau Run
Pulau Run bukan hanya sekadar tempat bersejarah, tetapi juga simbol persaingan dan dinamika kolonialisme dunia yang memengaruhi masa depan benua-benua. Kisahnya membuka wawasan tentang bagaimana perdagangan rempah menjadi faktor penggerak utama sejarah global.
Warisan budaya Pulau Run menjadi pengingat bagi generasi kini untuk tetap menghargai dan menjaga sumber daya alam serta jejak sejarah yang dimiliki. Pulau ini menjadi refleksi dari perjalanan panjang perjuangan bangsa dalam menghadapi pengaruh kolonial.
Peringatan 350 tahun Treaty of Breda yang dilakukan pada 2017 mempertegas pentingnya menjaga memori sejarah ini. Agar pelajaran berharga dari masa lalu tidak terlupakan, sekaligus membuka pintu bagi pengembangan pariwisata sejarah di Maluku Tengah.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Archipelago Indonesia yang akan kami berikan terupdate setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari phinemo.com
- Gambar Kedua dari dw.com
