Sejarah Kerajaan Selaparang Di Lombok

Kerajaan Selaparang adalah kerajaan yang berada di pulau lombok, pusat kerajaannya pada masa lampau letaknya di Selaparang.

Sejarah Kerajaan Selaparang Di Lombok

Namun sedikit yang mengetahui tentang sejarah kerajaan Selaparang. Mulai dari berdirinya. Namun beberapa terdapat sumber objektif yang cukup dapat di percaya. Sala satunya kisah yang tercatat dari dalam daun lontar, ini membuktikan bahwa berdirinya daerah kekuasaan tersebut tidak akan pernah bisa dilepaskan dari sejarah hingga penyebaran agama Islam di Pulau Lombok. Berikut beberapa informasi sejarah lainnya, klik link berikut ini archipelagoid.com

Berdirinya Selaparang

Kerajaan Selaparang Hindu yang berdiri pada antara abad yang ke 13-14 di bawah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Selaparang Islam yang berdiri pada abad ke-16. Lalu dinasti Selaparang kemudian menjadi yang pertama kali menerima Islam di Lombok. Upaya mengislamkan raja-raja di Lombok agar tidak sulit, karena mereka memiliki pertalian darah dengan raja-raja di Jawa yang lebih dulu memeluk Islam. Masuknya agama Islam ke Lombok pertama kali disebarkan oleh mubaligh dari Kota Bagdad bernama Ghaus Abdurrazzaq.

Selain sebagai penyebar agama Islam, Ghaus Abdurrazzaq juga dipercaya menurunkan Sultan dari Kerajaan-kerajaan di Lombok. Setelah itu Ghaus Abdurrazzaq menikah dengan seroang putri dari Kerajaan sasak dan melahirkan dua anak yang bernama Sayyid Zulqarnain atau dikenal sebagai Syaikh Abdurrahman dan seorang putri yang bernama Syarifah Lathifah yang dijuluki Denda Rabi’ah.

Setelah itu waktu ke waktu terbentuknya kota-kota muslim di Lombok. Seiring atau kebersamaan dan berjalannya waktu terislamkannya raja-raja di Lombok. Dengan masuknya Islam dikerajaan lombok maka kota-kota tersebut dengan sendirinya menjadi kota muslim dan kota pursat Kerajaan muslim.

Masa Kejayaan Kerajaan Selaparang

Kerajaan Selaparang tergolong sangat tangguh, bahkan laskar lautnya mampu mengusir Belanda yang hendak memasuki wilayahnya. Selain itu juga pernah memukul mundur Kerajaan Gelgel dari Bali yang menyerang sebanyak dua kali. Kerajaan ini semakin mengalamin kemajuan pesat setelah dipindahkan Ke desa Selaparang sekarang ini.

Pada masa inilah Selaparang mengalami masa kejayaan dan keemasan serta memegang hegemoni di seluruh Lombok. Sayyid Zulqarnain inilah yang mendirikan Kerjaan Selaparang sekaligus menjadi raja pertama dengan gelar Datu Selaparang atau Sultan Rinjani.

Sejarah Kerajaan Selaparang

Disebutkan dalam daun Lontar bahwa agama Islam salah satunya pertama kali dibawa dan disebarkan oleh seorang muballigh dari kota Bagdad Negara Iraq, yang bernama AsySyaikh As-Sayyid. Selain itu ada juga Betara Tunggul Nala diyakini sebagai leluhur Sulthan-Sulthan di Pulau Lombok.

Sampai disini terdapat dua versi yaitu diantara Nala Segara dan Ghaus Abdurrazzaq yang diakuin sama-sama sebagai penyebar agama Islam. Hal itu masih dimungkinkan mengingat pada zaman dahulu seorang tokoh sering kali menggunakan nama dari kedua tersebut dari tempat yang berbeda-beda.

Kejayaan Selaparang

Kejayaan Selaparang 

Kerajaan Selaparang tergolong kerajaan yang tangguh, baik di darat dan juga dilaut. Laskar lautnya telah berhasil mengusir para penjajah Negara yaiut Belanda yang hendak memasuki wilayah tersebut sekitar tahun 1667-1668 Masehi. Akan tetapi daerah kekuasaan tersebut harus merelakan salah satu wilayah nya kepada Belanda, Dikarenakan Belanda sudah menguasainya. Ada juga Pulau Sumbawa yang sudah direbut terlebih dahulu oleh Belanda sebelum terjadinya peperangan di laut. Selaparang pernah dua kali terlibat dalam pertempuran sengit saat melawan Kerajaan Gelgel, sekitar pada tahun 1616 dan 1624 Masehi, Keduanya dapat ditumpah habis, dan tentara Gelgel dapat ditawan dalam jumlah yang cukup besar.

Berbagai Sumber menyebutkan bahwa setelah dipindahkan, daerah kekuasaan tersebut mengalami kemajuan dan perkembangan yang pesat, Salah satu sumber mengungkapkan, Kerajaan Selaparang dapat mengembangkan kekuasaannya hingga ke Sumbawa Barat. Disebut juga bahwa seorang raja bernama Sri Dadelanatha, dilantik sebagai gelar Dewa Meraja di Sumbawa Barat pada tahun 1630 Masehi. Pada saat itu daerah ini juga masih termasuk ke dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Selaparang. Generasi selanjutnya dilanjukan oleh putra mahkota Selaparang bernama Pangeran Pemayaman dengan Gelar Pemban Aji Komala pada tanggal 30 November 1648 Masehi di Sumbawa menjadi Sulthan Selaparang yang memerintah seluruh Wilayah di Pulau Lombok dan Sumbawa.

Keruntuhan Kerajaan Selaparang

Sekalipun Selaparang sangat unggul ketika melawan kekuatan tetangga yaitu kerajaan Gelgel. Akan tetapi pada saat yang bersamaan, suatu kekuatan baru dari bagian barat telah muncul pula. Embrio kekuatan ini telah ada sejak permulaan abad ke-15 pada datangnya para imigram petani liar dari daerah Karang Asem di Pulau Bali secara bergelombang, dan selanjutnya mereka mendirikan koloni dikawasan Kota Mataram. Kekuatan tersebut kemudian secara berangsur-angsur tumbuh berkembang sehingga menjelma menjadi kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Pagutan. Kerajaan Pagutan dan Pagesangan, berdiri pada sekitar tahun 1622 Masehi.

Kerajaan ini sudah berdiri lima tahun setelah serangan laut pertama. kerajaan Gelgel dari Bali Utara sudah dua tahun sebelum serangan ke dua yang dapat ditumpas oleh pasukan kekuasaan tersebut. Namun bahaya yang dinilai dapat menjadi ancaman utama dan akan tetap muncul secara tiba-tiba adalah kekuatan asing, yaitu Belanda. Tentunya yang sewaktu-waktu dapat melakukan penyerangan ekpansi militer. Kekuatan dan tetangga dekat diabaikan, Karena Gelgel yang awalnya kuat mampu dipatahkan. Oleh sebab itu sebelum kerajaan mereka berdiri di wilayah kekuasaannya dibagian barat. Hanya mengantisipasi dengan menempatkan laskar kecil dibawah pimpinan Patinglaga Deneq Wirabangsa.

Kekalahan Kerajaan Selaparang

Dalam upaya menghadapi masalah yang baru tumbuh dari bagian barat, yaitu Kerajaan Gelgel, dan Kerajaan Mataram Karang Asem dari Bali, maka secara tiba-tiba saja, salah seorang tokoh penting dilingkungan pusat kerajaan bernama Arya Banjar Getas ditengarai. Mereka berselisih paham dengan rajanya yaitu Kerajaan Selaparang. Soal posisi pasti perbatasan antara wilayah daerah kekuasaan tersebut dan Pejanggik sangat tidak strategi. Arya Banjar Getas beserta para pengikutnya kemudian memutuskan untuk meninggalkan Selaparang dan bergabung dengan sebuah ekspedisi militer Kerajaan Mataram Karang Asem yang berada di Bali.

Pada waktu saat itu mereka sudah berhasil mendarat di Lombok Barat. Kemudian dengan segala taktiknya, Arya Banjar Getas menyusun rencana dan strategi dengan pihak Kerajaan Mataram Karang Asem untuk bersama-sama menggempur Kekuasaan tersebut. Pada akhirnya, ekpedisi militer tersebut telah berhasil menaklukkan Kerajaan Selaparang. Peristiwa itu terjadi pada sekitar tahun 1672 Masehi. Sejak saat itu pula Kerajaan Karang Asem Menjadi penguasa di wilayah Pulau Lombok Bagian Barat, dan beberapa wilayah termasuk wilayah timur dan tengah di bawah Arya Banjar Getas.

Kesimpulan

Selaparang adalah Kerajaan yang besar dan menjadi simbol bagi kejayaan Islam di Lombok dua abad yang lalu. Senagai sebuah kerajaan Selaparang memiliki peran yang sangat besar dalam membangun peradaban Islam di Lombok. Hal ini terlihat dari banyaknya manuskrip atau naskah-naskah yang tersebar ke masyarakat. Simak juga informasi menarik lainnya en.wikipedia.org

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *