Suku Dayak – Mengenal Asal Usul Hingga Tradisi

Indonesia memiliki beragam suku yang tersebar diberbagai wilayah, salah satu adalah suku dayak yang ada di kalimatan. Suku dayak adalah penduduk asli yang sudah menghuni pulau kalimantan sejak zaman dahulu kala.

Mengenal Suku Dayak, Dari Asal Usul Hingga Tradisi=

Dibawah ini Archipelago Indonesia akan memberikan informasi menarik dan terlengkap tentang suku-suku dayak yang harus anda ketahui.

Asal Usul Suku Dayak

Dilaporkan dari laman kemendikbud,coomans (1987) mengungkap teori yang didukung oleh inoe(1999) bahwa asal suku daya ini adalah keturunan imigran dari provinsi yunnan di cina selatan,tepatnya disungai yangtse kiang,sungai mekong dan sungai menan. Sebagai dari kelompok imigran yang melintasi semenanjung malaysia dan melanjutkan perjalanan dengan melintasi ke bagian utara pulau kalimantan.Kemudian, seorang tokoh dayak kayan juga menjelaskan bahwa suku dayak adalah ras indo china yang bermigrasi ke indonesia pada abad ke-11.

Ciri-Ciri Suku Dayak

Ciri-ciri suku dayak dapat diamati dari hasil budaya yang masih dapat diamati hingga saat ini. Bentuk budaya tersebut meliputi rumah, pakaian, senjata, bahasa, kepercayaan, dan tradisi. Rumah adat khas suku dayak berbentuk rumah panggung dengan bahan kayu yang disebut rumah betang. Rumah betang interaksi oleh beberapa keluarga sebagai bentuk kebersamaan dalam hidup yang dijunjung oleh suku dayak. Pakaian adat suku ini untuk pria disebut king baba,sementara untuk wanita disebut king bibinge.

Ciri khas pakaian adat suku dayak tersebut adalah hiasan sulaman dengan motif khas dayak serta hiasan kepala berupa tajuk bulu tantawan dan tajuk bulu arue yang diselipkan dari bulu burung enggang. Selain itu ada juga senjata khas yang sering dipergunakan dalam tradisi suku dayak yaitu mandau. Masyarakat suku dayak berkumonikasi dengan bahasa daerah yang berbeda-beda dalam percakapan sehari-hari. Suku dayak memiliki kepercayaan yang disebut kaharigan. Meski begitu, kini masyarakat dayak sudah banyak yang menganut agama seperti Islam, Kristen Katolik, Hindu dan Budha.

Baca Juga: Suku Kombai – Suku Paling Kecil Yang Ada di Indonesia

Tradisi Suku Dayak

Tradisi Suku Dayak

Suku ini  dikenal memiliki berbagai tradisi, beberapa di antranya cukup khas dan terkenal akan keunikannya. Berikut adalah beberapa tradisi unik dari masyarakat suku  di kalimantan.

  • Tradisi kuping panjang

Suku ini dikalimantan timur memiliki tradisi unik yaitu memanjangkan daun telinga.Dilaporkan dari laman Gramedia,cara memanjangkan telinga adalah dengan menggunakan logam atau pemberat yang digunakan seperti anting-anting. Sesuai aturan,perempuan dari suku ini dapat memanjangkan telinga hingga dada,sementara untuk laki laki bisa memanjangkan telinga hingga bawah dagu. Sebagai simbol kecantikan,tradisi. Tradisi ini juga digunakan untuk menunjukkan status kebangsawanan dan melatih kesabaran.

  • Tradisi Tato Tradisional

Masyarakat suku ini iban dikecamatan embaloh. Kabupaten Kapuas hulu dikenal dengan tato sebagai seni ukir atau rajah pada tubuh mereka. Dilansir dari laman kemendikbud, masyarakat suku daya iban diperkirakan telah mengenal tato sejak tahun 1500 sm -500 sm. Sebagai sebuah tradisi,konon perang berlangsung tato tersebut digunakan suku ini iban untuk mengenali kawan dan lawannya.

  • Tradisi Ngayau

Ngayau merupakan salah satu tradisi yang sudah dihentikan karena dianggap sangat mengerikan dan penuh balas dendam. Tradisi ngayu adalah kegiatan berburu kepala musuh yang dillakukan beberapa rumpan dayak saja, yaitu ngaju, iban,serta kenyah. Tradisi ini ditanamkan secara turun temurun di mana pemuda dayak harus melakukan pembuktian dengan memburu kepala musuh. Hal ini terus berlanjut karena nantinya keturunannya akan memburu keluarga dari pembunuh ayahnya dan membawa kepala tersebut ke rumah. Akan tetapi pada tahun 1874, kepala suku ini kayan mengumpulkan kepala suku dari rumpun lainnya dan menyepakati hasil musyawarah tumbung anoi yang berisi larangan pelaksanaan tradisi ngayau karena dapat menyebabkan kejadian di antara suku ini.

  • Tiwah

Tiwah merupakan tradisi pemakaman dengan membakar tulang berulang dari kerabat yang telah meningal dunia. Tradisi tiwah dilakukan sesuai kecepercayaan kaharingan oleh masyarakat dayak ngaju. Ketika melaksanakan tradisi tiwah, keluarga yang ditinggalkan akan menari dan bernyanyi sambil mengelilingi jenazah. Menurut kepercayaan, tiwah dipercaya akan mengantarkan arwah dari orang yang telah meninggal agar mudah menuju dunia akhirat atau disebut pula dengan nama lewu tatau.

Kesimpulan

Gawai Dayak Desa adalah festival budaya yang diadakan oleh suku dayak ini di desa-desa di Indonesia. Festival ini merupakan peringatan dan penghormatan terhadap leluhur serta hubungan mereka dengan alam. Gawai dayak desa biasanya dikaitkan dengan masa panen dan kemakmuran desa. Selama festival ini, masyarakat dayak membuat dan mengenakan pakaian tradisional, mengadakan upacara adat,menyajikan makanan tradisional, dan menampilkan seni dan tarian yang unik.Buat anda yang tertarik mengenai cerita sejarah atau legenda dari kami, Anda bisa langsung saja mengunjungi webdite kami dengan cara mengklik link yang satu ini storydiup.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *