Suku Jawa Asli Di Negara Suriname Dan Amerika Serikat
Suku Jawa Suriname masih menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di Suriname, dan bahasa Jawa masih digunakan secara luas oleh komunitas tersebut.
Sejarah Negara Suriname
Suriname adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Selatan. Negara ini memiliki luas wilayah sekitar 163.265 km persegi dan bersinggungan dengan Guyana di barat, Guyana Perancis di timur, serta Brasil di selatan. Juga memiliki panjang pantai sekitar 275 km, yang menghadap Samudra Atlantik di utara. Sejarah Suriname diawali dengan kedatangan orang-orang Eropa, terutama Belanda, pada abad ke-16. Pada akhir abad ke-17, Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Suriname dan menjadikannya sumber pendapatan yang menguntungkan melalui perkebunan gula. Selama masa kolonial Belanda, Suriname menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan bagi sekelompok kecil elit di Republik Belanda.
Pada tahun 1954, membuat negara ini menjadi negara konstituen dari Kerajaan Belanda. Namun, pada tanggal 25 November 1975, Suriname memperoleh kemerdekaannya setelah melakukan negosiasi dengan pemerintah Belanda. Sejak itu, Suriname menjadi negara yang merdeka.
Salah satu fakta menarik tentang Suriname adalah keberadaan komunitas keturunan Jawa yang penting di negara ini. Pada akhir abad ke-19, Belanda mengirimkan ribuan orang dari Indonesia, terutama dari Jawa, untuk bekerja di perkebunan di Suriname. Hingga saat ini, keturunan Jawa masih menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di Suriname, dan bahasa Jawa masih digunakan secara luas oleh komunitas tersebut.
Masuknya Suku Jawa Suriname
Penjelasan tentang masuknya suku Jawa ke suriname sebagai berikut:
Pada akhir abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda mendatangkan buruh kontrak dari Indonesia tepatnya Pulau Jawa ke Suriname untuk bekerja di perkebunan. Pada tanggal 9 Agustus 1890, Kapal SS Prins Williem II tiba di Pelabuhan Paramaribo, Suriname, membawa 94 orang Jawa yang merantau ke Suriname untuk bekerja. Mereka banyak bekerja di sektor perkebunan seperti tebu, cokelat, kopi, dan pertambangan bauksit. T otal antara tahun 1890 sampai 1939, ada hampir 33 ribu orang Jawa yang diberangkatkan ke Suriname. Setelah kontrak mereka selesai, sebagian besar dari mereka memilih untuk tetap tinggal di Suriname dan menetap di sana. Mereka mendapatkan tanah garapan dan penempatan uang repatriasi. Keturunan Jawa di Suriname telah beranak pinak dan terjun ke berbagai sektor dalam kehidupan di negara tersebut. Bahasa Jawa masih digunakan oleh komunitas keturunan Jawa di Suriname, meskipun bahasa nasional di Suriname adalah bahasa Belanda
Kehidupan Jawa Suriname
penjelasan tentang kehidupan jawa suriname seperti berikutnya:
Orang Jawa di Suriname telah beranak pinak dan terjun ke berbagai sektor kehidupan. Mereka terlibat dalam pekerjaan kasar seperti buruh bangunan, tukang galian kabel, dan pembuatan jalan dan jembatan. Selain itu, mereka juga terlibat dalam bidang politik, bisnis, seni, dan pendidikan. Orang Jawa di Suriname telah menjadi bagian integral dari masyarakat Suriname dan berkontribusi pada keberagaman budaya negara tersebut. Mereka memiliki peran dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial di Suriname.
Orang Jawa di Suriname tetap mempertahankan bahasa Jawa dan budaya mereka. Bahasa Jawa terus berkembang dan digunakan secara luas di Suriname. Mereka juga menjaga tradisi seperti pesta tayuban, wayang kulit, wayang orang, dan tarian Jawa. Lagu-lagu berbahasa Jawa juga populer di sana.
Meskipun bahasa Jawa di Suriname menghadapi tantangan dalam upaya pelestariannya, upaya dilakukan untuk menyelamatkan dan mempertahankan bahasa tersebut agar tidak hilang. Orang Jawa di Suriname juga tetap menjaga hubungan dengan Indonesia dan bahasa Jawa masih digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Bahasa Jawa Di Suriname
Bahasa Jawa di Suriname merupakan ragam atau dialek bahasa Jawa yang dituturkan oleh komunitas Jawa di Suriname dan juga oleh komunitas Jawa Suriname di Belanda. Jumlah penutur bahasa Jawa di Suriname diperkirakan sekitar 65.000 jiwa, sedangkan di Belanda sekitar 30.000 jiwa. Orang Jawa di Suriname merupakan keturunan kuli kontrak yang didatangkan dari Pulau Jawa dan sekitarnya pada masa kolonial Belanda. Mayoritas orang Jawa di Suriname berasal dari Karesidenan Kedu, terutama Kabupaten Magelang dan sekitarnya.
Oleh karena itu, bahasa Jawa yang dituturkan di Suriname mirip dengan bahasa Jawa Keduaa. Meskipun bahasa Jawa digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh komunitas Jawa di Suriname, bahasa nasional resmi di Suriname adalah bahasa Belanda. Selain itu, bahasa lain yang juga dituturkan di Suriname termasuk Sranan Tongo (bahasa Inggris dengan campuran Belanda), Inggris, dan Sarnami.
Jumlah Suku Jawa Suriname Saat Ini
Jumlah populasi penduduk Suriname secara keseluruhan sekitar 563.402 jiwa pada tahun 2017. Selain itu, sumber lain menyebutkan bahwa populasi orang Jawa di Suriname hanya sekitar 15% dari total penduduk keseluruhan. Meskipun tidak ada angka yang pasti, dapat disimpulkan bahwa orang Jawa di Suriname merupakan kelompok etnis yang cukup signifikan, meskipun bukan mayoritas. Mereka memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Suriname, serta berkontribusi pada keberagaman masyarakat negara tersebut.
Kampung Surabaya Di Amerika Serikat
berikut merupakan penjelasan tentang kampung surabaya di amerika serikat:
Di Amerika Serikat, terdapat sebuah permukiman yang dikenal dengan nama “Kampung Surabaya” di Kota Philadelphia, negara bagian Pennsylvania. Kampung ini didominasi oleh warga yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Pada awalnya, migrasi orang Surabaya ke Amerika Serikat terjadi akibat krisis moneter tahun 1998 di Indonesia, yang membuat sebagian orang Surabaya harus bermigrasi ke AS dan menetap di sana.
Saat ini, warga Surabaya yang tinggal di Kampung Surabaya di Philadelphia sudah hidup layak dan memiliki hak untuk bekerja di sektor formal seperti rumah sakit dan sekolah. Di dalam kampung ini, terdapat setidaknya 15 restoran milik warga Indonesia yang menyajikan kuliner khas Indonesia. Kampung Surabaya di Amerika Serikat juga telah dikunjungi oleh Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya, pada tahun 2017. Selain warga Indonesia, kampung ini juga dihuni oleh orang-orang dari negara Asia Tenggara lainnya.
Jumlah Penduduk Di Kampung Surabaya Amerika
Berdasarkan data sensus penduduk terbaru oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya, jumlah penduduk Kota Surabaya di Amerika Serikat mencapai 2.874.314 jiwa pada tahun 2020. Jumlah tersebut terdiri dari 1.425.168 laki-laki dan 1.449.146 perempuan.
Harap dicatat bahwa data ini merujuk pada jumlah penduduk Kota Surabaya di Indonesia, bukan di Amerika Serikat. Tidak ada informasi yang spesifik mengenai jumlah penduduk Kampung Surabaya di Amerika Serikat dalam sumber-sumber yang tersedia.
Penjelasan Singkat Tentang Suku Jawa Diluar Negeri
- Berdasarkan informasi yang ditemukan, berikut adalah penjelasan singkat tentang suku Jawa di luar negeri:
- Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia, dengan populasi sekitar 100 juta jiwa atau sekitar 40% dari total penduduk Indonesia.
- Suku Jawa tidak hanya mendiami Pulau Jawa, tetapi juga tersebar di beberapa daerah di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
- Di luar negeri, terdapat diaspora suku Jawa yang tersebar di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Malaysia, Suriname, Jepang, Taiwan, dan negara-negara lainnya.
- Di Amerika Serikat, terdapat permukiman yang dikenal dengan nama “Kampung Surabaya” di Kota Philadelphia, Pennsylvania, yang didominasi oleh warga yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
- Di Malaysia, terdapat komunitas suku Jawa yang jumlahnya signifikan, terutama di negara bagian Selangor dan Johor.
- Di Suriname, terdapat populasi suku Jawa yang mencapai sekitar 15% dari total penduduk negara tersebut.
- Suku Jawa memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam, termasuk dalam seni, musik, tari, dan sastra. Beberapa kesenian yang terkenal dari suku Jawa adalah wayang, keris, batik, dan gamelan.
Untuk informasi yang lebih akurat dan terkini, disarankan untuk merujuk pada sumber-sumber resmi atau lembaga statistik terkait di masing-masing negara. Anda dapat melihat budaya lainta hanya dengan klik link berikut ini archipelagofestival.id.