Sultan Agung – Peradaban Kerajaan Agung Yang Berprestasi
Sultan Agung merupakan raja kesultanan mataram yang memerintah tahun 1613-1645. Beliau memiliki nama asli Raden Mas Jatmika, atau Raden Mas Rangsang.
Simak penjelasan tentang Archipelago Indonesia yang menarik dalam artikel ini.
Sejarah Sultan Agung
Susuhunan Agung (secara harfiah, “Sultan Besar” atau “Yang Dipertuan Agung”) merupakan sebutan gelar dari Masyarakat yang meriwayatkan karena warisannya sebagai raja Jawa, pejuang, budayawan dan filsuf peletak pondasi Kajawen. Keberadaannya mempengaruhi dalam kerangka budaya Jawa dan menjadi pengetahuan bersama. Sastra Belanda mencatat namanya sebagai Agoeng de Grote (secara harfiah, “Agoeng yang Besar”
Versi lain menyebutkan bahwa Beliau merupakan putra Raden Mas Damar (Pangeran Purbaya), cucu Ki Ageng Giring. Pendapat ini adalah asumsi minoritas yang kebenarannya harus dibuktikan dan Disebutkan bahwa bayi yang dilahirkan istrinya Pangeran Purbaya ditukar dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banawati. Itulah sejarah menarik yang bisa kalian lihat dari tokoh terkenal pada masanya ini.
Sikap Sultan Agung Dalam Memipin Kerajaannya
Selain mempunyai semangat juang tinggi, Beliau juga memiliki sikap yang adil. Salah satu contoh adalah Beliau dapat menyatukan wilayah Jawa di bawah Kepemimpinan Kerajaan Mataram Islam. Beliau juga memiliki asumsi bahwa kedaulatan rajamerupakan suatu kesatuan bulat serta utuh.
Sultan Agung adalah pemimpin dengan semangat juang yang sangat besar. Beliau pernah melakukan penyerangan kepada VOC di Batavia. Ia menyerang VOC dengan cara mengahalangi Sungai Ciliwung. Kondisi ini membuat pasukan VOC yang berada di dalam benteng mengalami kekurangan air.pendapat ini mengutip dari Umi (2019: 145).
Baca Juga: Kerajaan Kutai Martapura – Sejarah Kerajaan Tertua Di Indonesia
Permaisuri Sultan Agung
Permaisuri Merupakan julukan bagi para istri dari penguasa atau kerajaan monarki pria (raja, maharaja, sultan, atau kaisar). Dalam monarki yang menganut sistem poligami, permaisuri merujuk pada istri utama dari penguasa monarki pria. Meskipun demikian, tidak setiap istri seorang penguasa monarki langsung memperoleh gelar permaisuri secara otomatis. Hal ini dikarenakan perbedaan hukum dan adat yang berlaku di setiap daerah. Berikut ini beberapa nama-nama permaisurinya:
1. Kanjeng Ratu Mas Tinumpuk
Kanjeng Ratu Mas Tinumpuk,Merupakan putri dari Suktan Cirebon. Yang melahirkan keturunan dari Raden Mas Syahwawrat atau sering disebut Pangeran Alit.
2. Kanjeng Ratu Batang
Kanjeng Ratu Batang merupakan putri Pangeran Upasanta dari Batang. Yang melahirkan keturunan dari Raden Mas Sayidin alias Amangkurat I.
Mengapa Sultan Agung Dijuluki Sebagai Sultan
Ia juga Dijuluki Sebagai Sultan Karena berhasil dalam menaklukan banyak wilayah dan memenangkan pertempuran. Sunan Agung melakukan langkah simbolisnya dengan mengutus utusan ke Makkah untuk meminta gelar sultan. Beliau tak mau kalah dengan para pesaingnya. Pangeran Ratu dari Banten, raja pertama di Jawa yang mendapat gelar sultan dari Makkah yang bergelar Sultan Abulmafakir Mahmud Abdulkadir.
Pada tahun 1641, utusan Sunan Agung sampai di Kerjaan Mataram, Pada 1641,mereka menobatkan sebuah gelar sultan melalui utusan syarif Makkah, Zaid ibnu Muhsin Al Hasyimi, Gelar tersebut ialah Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarani al-Jawi dibarengi dengan kuluk untuk mahkotanya, bendera, pataka, dan sebuah guci yang berisi air zamzam.
Ikuti terus informasi menarik lain dengan klik link archipelagoid.com