Pulau Bangkaru, Destinasi Wisata Permata Alam Aceh yang Memikat
Pulau Bangkaru, sebuah permata tersembunyi di Aceh menawarkan pesona alam yang memikat dengan fokus utama pada konservasi penyu.
Pulau ini merupakan bagian dari 63 gugusan pulau di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh yang memiliki potensi wisata alam bahari luar biasa. Berikut ini Archipelago Indonesia akan memberikan informasi menarik tentang keindahan Pulau Bangkaru, surga konservasi penyu langka di Aceh.
Surga Konservasi Penyu Langka
Pulau Bangkaru di Aceh, seluas 15 ribu hektar, merupakan satu-satunya pulau konservasi penyu di wilayah ini. Tiga jenis penyu langka penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing rutinitas bertelur di pulau ini.
Setiap malam, hingga 30 penyu bisa datang bertelur. Wisatawan dapat menyaksikan momen langka ini dengan pendampingan ranger yang mengawasi pergerakan penyu.
Dulu, perburuan telur penyu sering terjadi, namun kini jarang berkat patroli rutin. Tantangan konservasi masih ada, terutama perburuan penyu di laut untuk daging, sehingga perlindungan tetap menjadi prioritas.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Pesona Alam Bawah Laut dan Pantai Memukau
Pulau Bangkaru menawarkan keindahan alam yang memikat, dengan pantai luas, air laut biru jernih, dan panorama alami yang masih terjaga. Salah satu pantainya yang terkenal adalah Pantai Amandangan, dengan pasir putih membentang sepanjang tiga kilometer.
Di beberapa bagian pantai, terdapat batu karang besar yang menjulang tinggi, menambah pesona pemandangan. Keindahan bawah lautnya tak kalah menawan, dengan terumbu karang yang masih sehat dan menjadi rumah bagi berbagai ikan tropis.
Pantai dan laut di Pulau Bangkaru cocok untuk berbagai aktivitas wisata bahari, mulai dari berenang, snorkeling, hingga menikmati ketenangan di tepi pantai. Suasana alam yang masih alami membuat pengalaman di sini menjadi tak terlupakan.
Baca Juga: Sumatera Barat, Surga Agrikultur dengan Kopi Rempah
Petualangan Wisata Bahari dan Jelajah Hutan
Bagi pecinta petualangan, Pulau Bangkaru menawarkan banyak kegiatan seru. Aktivitas seperti berselancar, menyelam, snorkeling, dan berenang bisa dilakukan dengan panorama laut biru yang memukau. Ombak yang tinggi, sering mencapai enam meter, menjadikan pulau ini favorit peselancar.
Selain wisata air, hutan tropis di pulau ini menawarkan pengalaman menjelajah alam liar. Pengunjung dapat menikmati trekking, mendengar kicauan burung, serta menjumpai fauna unik di habitat aslinya. Jelajah hutan mangrove juga menjadi kegiatan menarik yang tidak boleh dilewatkan.
Setiap perjalanan di hutan Pulau Bangkaru memberi pengalaman berbeda, dari pohon rimbun hingga kehidupan satwa liar. Kegiatan trekking atau menjelajahi hutan sambil belajar tentang ekosistem lokal membuat kunjungan lebih edukatif dan seru.
Kekayaan Flora dan Fauna Unik
Selain penyu, Pulau Bangkaru menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna langka. Pulau ini menjadi benteng terakhir bagi Nias Hill Myna dan Silvery Pigeon, serta mendukung keanekaragaman hayati lainnya melalui hutan hujan primer yang masih terjaga.
Di sepanjang pantai tumbuh pohon kelapa, Pandanus pinus, semak belukar, dan tumbuhan penutup tanah. Di hutan, pengunjung dapat menjumpai berbagai jenis burung, ular, buaya, monyet, babi hutan, tupai, hingga kancil, menciptakan ekosistem yang seimbang dan menarik untuk diamati.
Keanekaragaman flora dan fauna ini membuat Pulau Bangkaru tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga pusat konservasi penting. Setiap kunjungan memberikan pengalaman edukatif sekaligus menikmati keindahan alam liar.
Akses dan Persiapan Kunjungan Ke Pulau Bangkaru
Pulau Bangkaru berada di Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil. Perjalanan dari Singkil sekitar 5 jam dengan perahu motor atau kurang dari 1 jam dari Pulau Banyak, bisa juga menyewa speedboat.
Dari Desa Haloban, Pulau Tuanku, dibutuhkan sekitar 2 jam dengan speedboat khusus. Pengunjung wajib mengurus izin masuk kawasan konservasi. Tidak ada sinyal telekomunikasi, jadi persiapan logistik penting.
Fasilitas penginapan tersedia dari sederhana hingga mewah. Waktu terbaik berkunjung adalah Maret–Agustus, saat cuaca cerah dan laut tenang untuk snorkeling, menyelam, atau bersantai.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Archipelago Indonesia yang akan kami berikan terupdate setiap harinya.